Juventus memulai Serie A musim ini dengan tertatih-tatih. Eks gelandang Bianconeri Claudio Marchisio teringat musim buruk 2010/2011.
Juventus tercecer di posisi sembilan Serie A 2021/2022 setelah 11 pekan. Tim besutan Massimiliano Allegri itu baru mengumpulkan 15 poin, sudah tertinggal 16 poin dari Napoli dan AC Milan di pucuk.
Sorotan kian tajam mengarah ke Juventus setelah tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir. Mereka berimbang kontra Inter Milan lalu kalah dari Sassuolo dan Verona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepergian Cristiano Ronaldo yang begitu mepet dengan penutupan bursa transfer musim panas lalu, disebut sebagai salah satu penyebab kuat Juventus kesulitan. La Vecchia Signora kehilangan titik referensi di lini depan.
Baca juga: Juventus Tak Punya DNA Pemenang |
Jika bisa bangkit, Juventus punya peluang menyamai pencapaian musim 2015/2016 ketika juara setelah memulai 11 pekan pertama di posisi 10. Tapi Marchisio lebih melihat kemungkinan untuk mengulangi musim 2010/2011 di bawah Luigi del Neri, saat finis di posisi tujuh klasemen akhir.
"Saya tidak melihat kesamaan dengan musim 2015/2016, musim dengan kebangkitan hebat. Justru musim 2010/2011 yang teringat, tahun di mana kami finis ketujuh," ungkapnya La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia.
"Ketika Anda memasuki tren negatif, tidaklah mudah keluar dari sana. Skuadnya sih tidak buruk, tapi tidak ada identitas, permainannya belum terlihat. Kami butuh kejutan," imbuhnya.
(raw/mrp)