Juventus sedang diselidiki terkait dugaan pemalsuan laporan keuangan. Jika terbukti, Bianconeri bisa dipaksa degradasi ke Serie B Liga Italia.
Presiden Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved, hingga eks Direkur Olahraga Fabio Paratici yang kini bekerja untuk Tottenham Hotspur sedang diinvestigasi pihak berwajib. Ada pula tiga orang lainnya yang berasal dari bagian komersial klub.
Baca juga: Juventus Lagi Enggak Pede |
Guardia di Finanza (otoritas hukum di Italia yang mengurus kasus kejahatan keuangan) sudah mendatangi kantor Juventus pada pekan lalu. Mereka mencari informasi dan mengambil sejumlah dokumen penting selama 2018-2021 untuk penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa Penuntut Umum di Turin membuka kasus ini setelah CONSOB (badan pemerintah Italia yang mengawasi pasar sekuritas) melakukan pemeriksaan pada Juli lalu dan COVISOC (badan pengawas klub-klub sepakbola di Italia) juga memberikan laporan yang diinvestigasi oleh Jaksa Federal.
COVISOC beranggapan ada sejumlah kasus terkait pengambilan keuntungan dari transfer pemain yang perlu diinvestigasi, salah satunya pertukaran antara Miralem Pjanic dan Arthur Melo pada 2020 lalu. Sekarang, Juventus juga masuk dalam investigasi kriminal, dengan pergerakan keuangan senilai 50 juta Euro.
Juventus tak boleh memandang hal ini secara remeh. Si Nyonya Tua bisa dijebloskan ke Serie B andai terbukti bersalah dan gelar juara pada periode 2018-2021 bisa dicopot.
Hal tersebut diutarakan oleh Presiden CODACONS (lembaga perlindungan konsumen dan lingkungan Italia), yang juga terhubung dengan CONI Italia. Simak pernyataan darinya di halaman berikutnya!
"Tuduhan itu sangat serius dan menyoroti kejuaraan sepakbola terakhir, juga karena ada dominasi nyata Juventus dalam beberapa tahun terakhir, yang berakhir pada tahun lalu," kata Marco Donzelli, yang dikutip dari Football Italia.
"Jika Juventus secara tidak sah memperoleh keuntungan atas klub saingan dengan operasi semacam ini, maka keberhasilan dalam kejuaraan itu akan dibatalkan dan, sebagai akibatnya, Federasi dan Otoritas persaingan pasar harus campur tangan dan memberi sanksi kepada mereka untuk bertanggung jawab."
"Di luar tanggung jawab individu, klub tidak akan dibebaskan dari hukuman. Untuk alasan ini dan untuk melindungi ribuan penggemar, kami akan mengajukan keluhan kepada Antitrust dan Kantor Kejaksaan Federal yang meminta degradasi ke Serie B untuk Juventus dan pencabutan gelar liga terakhir yang dimenangkan di bawah bayang-bayang operasi yang berpotensi ilegal ini," tegasnya.
Bulan lalu, Jaksa Federal membuka 62 kasus transfer mencurigakan di Serie A, 42 di antaranya melibatkan Juventus sebagaimana dilaporkan La Repubblica dan Il Tempo. Ada 21 pemain yang ditransfer dengan total nilai 90 juta Euro, namun uang yang bergerak hanya 3 juta Euro saja.
(ran/krs)