Skandal keuangan tengah mengguncang klub raksasa Italia Juventus. Operator Liga Spanyol, LaLiga, menuntut pihak terkait untuk menghukum Juventus.
Juventus tengah dilanda kasus keuangan. Baru-baru ini, seluruh dewan direksi mereka termasuk Andrea Agnelli, Pavel Nedved, dan delapan anggota lainnya telah mengundurkan diri.
Dalam kasus ini, Juve diselidiki atas dugaan penggelembungan nilai transfer demi mendapatkan keuntungan. Penyidik memeriksa laporan keuangan tahun 2018, 2019, dan 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa penuntut juga menyelidiki dugaan manipulasi gaji saat period pandemi. Juventus diklaim tidak benar-benar melakukan pemotongan gaji, namun hanya melewatkan satu bulan kewajiban membayar para pemain dan skuad tetap menerima uang lewat jalur pribadi alias di luar klub.
Atas kasus ini, LaLiga menuntut otoritas terkait untuk segera menjatuhkan sanksi ke Juventus. LaLiga dalam beberapa tahun terakhir memang vokal soal penegakan aturan finansial di sepakbola Eropa, termasuk menyerang dua klub 'kaya baru' yakni Manchester City dan Paris Saint-Germain.
"Sebagai bagian dari kampanye untuk mempromosikan keuangan yang berkelanjutan di sepakbola Eropa, LaLiga terus mengejar komplain-komplain terhadap Juventus ini dan menuntut sanksi olahraga segera untuk dijatuhkan ke klub oleh otoritas terkait," ungkap pernyataan LaLiga.
"LaLiga sudah lama menjadi pendukung utama atas penerapan, aplikasi, dan penegakan aturan keuangan berkelanjutan yang kuat di sepakbola."
"Kompetisi Spanyol sendiri sudah menerapkan kontrol ekonominya sendiri selama hampir satu dasawarsa, berdasarkan permintaan klub-klub yang menyusun liga. Keuangan yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi bisnis sepakbola," tambahnya.
(raw/aff)