Barcelona sedang kesulitan setelah kepergian Lionel Messi. Mantan Presiden Barca Josep Maria Bartomeu meyakini, membiarkan Messi pergi itu keputusan yang keliru.
Pemain terbaik dunia enam kali itu akhirnya meninggalkan Barca, klub yang sudah menaunginya selama lebih dari dua dekade. Padahal awalnya kedua belah pihak sudah mencapai kata sepakat untuk memperbarui kontrak Messi, yang habis pada Juni silam.
Namun karena krisis finansial yang parah Barcelona mesti merelakan pemain terbaiknya itu pergi secara cuma-cuma. Messi sendiri kini telah berlabuh ke Paris St. Germain di mana dia sudah membuat lima penampilan dan mencetak satu gol (di Liga Champions).
Baca juga: 'Ballon d'Or Mestinya Diberikan pada Messi' |
Kini Barca bisa dibilang sedang menjalani konsekuensi dari ketiadaan Messi, yang selama ini menjadi pusat permainan tim. Barca cuma sekali menang dalam enam pertandingan terakhirnya dengan menderita tiga kekalahan.
Blaugrana terlempar ke peringkat sembilan klasemen sementara LaLiga dengan selisih lima angka dari duo Madrid di posisi dua teratas dengan satu laga sisa. Namun, kondisi Barca lebih buruk di Eropa karena terancam tersingkir lebih awal setelah kalah di dua pertandingan pertama babak grup Liga Champions.
Bartomeu meninggalkan kursi presiden Barcelona pada Oktober 2020. Pria berusia 58 tahun itu banyak disalahkan atas krisis finansial yang menjerat Los Cules saat ini. Terkait Messi, Bartomeu berkukuh tidak seharusnya Barca melepas si pemain.
"[Pelatih Ronald] Koeman sudah kehilangan Leo Messi," kata dia kepada SPORT. "Sebagai presiden, saya tidak ingin Messi pergi dan telah melakukan apapun yang memungkinkan agar dia tidak meninggalkan klub."
"Saya dulu mengira bahwa itu bagus untuk Barca dan untuk dia dengan dia bertahan bersama kami. Pada musim panas ini, mereka melepas dia dan menurut saya, itu adalah sebuah keputusan yang buruk. Bermain tanpa Leo Messi berarti ada banyak perubahan," Bartomeu menyimpulkan.
(rin/krs)