Gonjang-ganjing Barcelona

Gonjang-ganjing Barcelona

Afif Farhan - Sepakbola
Jumat, 29 Okt 2021 10:20 WIB
BARCELONA, SPAIN - SEPTEMBER 20: FC Barcelona players hold a minute of silence during the La Liga Santander match between FC Barcelona and Granada CF at Camp Nou on September 20, 2021 in Barcelona, Spain. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Gonjang-ganjing Barcelona (Getty Images)
Barcelona -

Dipecatnya Ronald Koeman sebagai pelatih bukan berarti masalah Barcelona selesai. Situasi di klub sedang tidak harmonis, bisa berujung lebih buruk!

Barcelona resmi memecat Ronald Koeman pada Kamis (28/10/2021) pagi WIB atau beberapa jam setelah kekalahan 0-1 dari Rayo Vallecano. Hal itu pun disampaikan pihak klub.

"FC Barcelona sudah memberhentikan Ronald Koeman dari posisinya sebagai pelatih. Presiden klub Joan Laporta memberitahukan keputusan ini kepada Koeman setelah kekalahan dari Rayo Vallecano. Ronald Koeman akan mengadakan perpisahan dengan skuat di Ciutat Esportiva hari Kamis," ujar pernyataan Barcelona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronald Koeman sudah menukangi Barcelona sejak Agustus 2020. Koeman total memimpin 67 pertandingan Barcelona di semua kompetisi.

Pria asal Belanda itu mencatatkan 40 kemenangan, 11 imbang dan 16 kalah. Blaugrana menorehkan 141 gol dan kebobolan 77 kali di bawah asuhan Koeman.

ADVERTISEMENT

Musim lalu, Koeman mampu mempersembahkan titel Copa Del Rey. Namun di awal musim 2021/2022 ini, segalanya berjalan buruk.

Barcelona babak belur di Liga Spanyol, dengan cuma meraih empat kemenangan dari 10 laga yang sisanya tiga kali kalah dan tiga kali seri.

Barcelona sementara berada di peringkat kesembilan dengan 15 poin, beda sembilan poin dari Real Sociedad di puncak.

BARCELONA, SPAIN - AUGUST 29: Ronald Koeman, Head Coach of FC Barcelona looks on  during the La Liga Santander match between FC Barcelona and Getafe CF at Camp Nou on August 29, 2021 in Barcelona, Spain. (Photo by David Ramos/Getty Images)Ronald Koeman (Getty Images/David Ramos)

Dilansir dari Marca, Ronald Koeman memang tidak punya banyak amunisi. Kepergian Lionel Messi langsung berasa, tidak ada lagi sosok pembeda.

Anak-anak muda Barcelona juga belum mampu tampil gemilang. Ansu Fati, Gavi, dan Pedri masih butuh waktu panjang.

Improvisasi Ronald Koeman pada Blaugrana juga berakhir kurang sedap. Koeman mengubah gaya permainan tiki-taka, yang disebut keluar dari DNA klub.

Di Liga Champions, Barcelona pun menderita dengan dua kekalahan telak 0-3 dari Bayern Munich dan Benfica. Beruntung, bisa menang tipis atas Dynamo Kiev sehingga menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.

(Halaman selanjutnya, situasi panas di klub)

Usut punya usut, rupanya situasi di dalam klub Barcelona lagi gonjang-ganjing. Pemecatan Ronald Koeman, cuma satu masalah yang baru dihadapi.

Untuk sementara, Sergi Barjuan ditunjuk jadi pelatih sementara. Barjuan sendiri baru melatih tim akademi Barcelona sejak Juni 2021.

Barjuan sendiri merupakan eks pemain Barcelona di era pelatih Joan Cruyff. Barjuan diyakini tahu betul identitas permainan Blaugrana.

Sergi Barjuan bak perjudian besar Barcelona di tengah masa krisis. Sebab tentu, Barjuan bisa saja membawa kemenangan tapi mungkin malah bikin Barca melorot di klasemen!

Barcelona sebenarnya mau merekrut eks pemainnya, Xavi Hernandez. Xavi cukup sukses bersama klub Qatar, Al Sadd.

Xavi dinilai punya visi dan strategi yang begitu kental dengan permainan Barcelona. Tak ayal, Xavi adalah legenda klub dengan segudang titel juara!

Sadd's coach Xavi arrives for the AFC Champions League group D match between Iran's Foolad and Qatar's Al-Sadd on April 26, 2021, at the Prince Faisal Bin Fahd Stadium in the Saudi capital, Riyadh. (Photo by Fayez Nureldine / AFP)Xavi (AFP)

Sayangnya, Xavi masih menghormati kontraknya di Al Sadd sampai tahun 2023.

"Saya fokus pada pekerjaan saya di Al Sadd. Saya tak bisa bicara apa-apa lagi," kata pria berusia 41 tahun itu.

Kabar terbaru muncul, soal situasi panas di Barcelona. Presiden Joan Laporta disebutkan tidak senang dengan para pemain!

Seorang sumber mengungkapkan, Laporta menilai kalau pemain Barcelona tidak mau berjuang sampai akhir dan terlalu mudah untuk menyerah.

Laporta meminta para pemainnya untuk segera bangkit dan berjuang mati-matian. Sebab Barcelona, adalah tim dengan sejarah besar.


Hide Ads