Presiden LaLiga, Javier Tebas, angkat bicara soal krisis ekonomi yang menjerat Barcelona. Dia meyakini Blaugrana bisa melalui masalah tersebut.
Joan Laporta selaku presiden Barcelona membeberkan situasi klub dalam rapat dengan senat Barcelona, Rabu (8/6/2022). Barca disebutnya sekarat akibat buruknya keuangan klub.
Ya, Barcelona memiliki utang hingga 1,25 miliar euro atau setara Rp 21,8 triliun. Tumpukan utang tersebut didapat akibat manajemen buruk klub di era kepemimpinan Josep Maria Bartomeu, plus pandemi COVID-19 yang menghambat pemasukan laga kandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai langkah diambil Laporta untuk menyelamatkan Barcelona. Mulai dari restrukturisasi utang, pembatasan pengeluaran, hingga pemotongan gaji pemain.
"Kami tidak dapat membayar gaji untuk bulan itu. Kami juga memiliki bencana yang akan datang karena kami tidak memenuhi kredit dan mereka dapat menuntut 200 juta yang tidak kami miliki. Kami praktis mati," beber Laporta.
Laporta juga mengincar pemasukan hingga 740 juta euro (Rp 11,5 triliun) dari penjualan lisensi dan merchandise Barcelona (BLM), serta penyerahan hak siar televisi kepada investor hingga 25 persen. Dia berharap gagasan tersebut dapat disetujui Dewan Anggota (Socios) dalam Rapat Umum 16 Juni 2022.
Situasi Barcelona yang bisa dikatakan sekarat secara finansial ditanggapi Javier Tebas. Dia menilai Blaugrana masih memiliki valuasi tinggi dan bakal melalui masalah ekonomi kali ini.
![]() |
"Barca adalah klub hebat. Mereka memang membuat kesalahan, tetapi tidak banyak 'kesialan' yang menimpa," kata Javier Tebas, dilansir dari Marca.
"Barcelona akan bangkit. Mereka adalah mesin untuk menghasilkan uang," tegasnya.
(bay/nds)