Tottenham kehilangan dua kompetisi hanya dalam rentang waktu tiga hari. Tottenham tersingkir dari Piala Liga setelah menderita kekalahan lewat adu penalti dari Chelsea di semifinal leg kedua, kemudian terdepak di babak keempat Piala FA lewat kekalahan 0-2 di markas Crystal Palace.
Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa Piala Liga dan Piala FA merupakan kompetisi yang paling realistis bisa dimenangi tim London Utara itu. Sebabnya, di Premier League Tottenham tertinggal lima angka dari juara bertahan Manchester City [2] dan sembilan angka dari pemimpin klasemen Liverpool.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Tottenham mulai ditantang untuk bersaing meraih trofi usai memperlihatkan kemajuan signifikan sejak dilatih Pochettino. Tapi faktanya, setelah empat musim Pochettino belum sekalipun sanggup mengantar Harry Kane cs mengakhiri puasa gelar juara yang dialami sejak 2008.
Baca juga: Hasil Piala FA: Tottenham Didepak Palace |
Pochettino menilai trofi cuma akan menciptakan ego. Tottenham masih butuh waktu untuk bisa mengejar tim-tim elite Inggris semacam Manchester United, Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool.
"Kita akan menciptakan sebuah perdebatan apakah memenangi sebuah trofi akan membantu klub," Pochettino dikutip Standard.
"Saya tidak setuju dengan hal itu karena hanya akan membangun ego anda. Pada kenyataannya, yang terpenting adalah secara konsisten berada di empat besar dan bermain di Liga Champions. Itulah yang akan membantu klub mencapai langkah terakhir. Sekarang ini klub sedang melakukan banyak hal secara fantastis. Sangat sukses."
"Dalam empat atau lima tahun, kami akan bersaing dalam cara yang berbeda untuk mencapai apa yang klub butuhkan, untuk berada di level Chelsea, City, Arsenal, atau Liverpool," ucap Pochettino.
Simak Juga 'Tak Ada Harry Kane, Harry Winks pun Jadi':
(rin/cas)