Pemilik Klub yang Ngeyel Serie A Lanjut seperti Musisi di Titanic

Pemilik Klub yang Ngeyel Serie A Lanjut seperti Musisi di Titanic

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 21 Mar 2020 05:00 WIB
NAPLES, ITALY - FEBRUARY 29: SSC Napoli supporters display a banner demonstrating solidarity to northern Italy about the corona virus during the Serie A match between SSC Napoli and  Torino FC at Stadio San Paolo on February 29, 2020 in Naples, Italy. (Photo by Francesco Pecoraro/Getty Images)
Damiano Tommasi menyayangkan sikap pemilik klub yang tetap ingin Serie A terus bergulir di tengah mewabahnya Virus Corona (Foto: Getty Images/Francesco Pecoraro)
Roma -

Ketua Asosiasi Pesepakbola Italia,Damiano Tommasi, menyayangkan sikap pemilik klub yang ingin Serie A terus bergulir. Mereka dinilai seperti musisi di Titanic.

Virus Corona yang tengah mewabah membuat Liga Italia harus ditunda hingga paling tidak sampai 3 April mendatang. Italia sendiri saat ini menjadi negara terdampak paling parah Covid-19 setelah China.

Kasus Virus Corona di Italia sudah mencapai 41.035 dengan 3.405 orang di antaranya meninggal dunia. Pemerintah Negeri Pizza sudah melakukan lockdown untuk meminimalisir penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di China ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi seperti ini, Tommasi menilai tak dilanjutkannya Serie A menjadi salah satu opsi terbaik. Namun tak semua pihak sepakat dengan pendapat Tommasi ini.

Beberapa pemilik klub tetap ingin Serie A kembali bergulir. Sikap ini jelas disayangkan oleh Tommasi.

ADVERTISEMENT

Ia menyamakan para pemilik klub tersebut seperti musisi di kapal Titanic. Para musisi ini memilih untuk tetap memainkan alat musik mereka sesaat sebelum kapal Titanic tenggelam.

"Mereka seperti musisi di Titanic, yang terus bermain saat kapal tenggelam.Jika Anda tidak mengerti bahwa situasinya sangat serius, saya khawatir mereka akan mengabaikan kesepakatan yang ada," tutur Tommasi dikutip dari Football Italia.

"Di Italia utara, fenomena ini menyebar begitu cepat, begitu pula di seluruh Eropa. Memang benar ini hanya terjadi di bebarapa daerah. Ini adalah wujud dari optimisme. Tidak apa-apa."

"Namun saat ini masih banyak hal yang harus dilakukan. Pada awalnya, tampaknya fenomena tersebut menyangkut di sekitar Lombardy, kemudian menyebar ke Brescia dan Bergamo. Kondisi ini tidak dapat diprediksi, kami tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya di Italia selatan," tambahnya.




(pur/pur)

Hide Ads