Satu Laga yang Bikin Karier Gerard Pique di MU Selesai

Satu Laga yang Bikin Karier Gerard Pique di MU Selesai

Adhi Prasetya - Sepakbola
Minggu, 17 Mei 2020 16:50 WIB
MANCHESTER, UNITED KINGDOM - NOVEMBER 07:  Gerard Pique of Manchester United celebrates scoring the opening goal with team mate Nemanja Vidic (R) during the UEFA Champions League Group F match between Manchester United and Dynamo Kyiv at Old Trafford on November 7, 2007 in Manchester, England.  (Photo by Alex Livesey/Getty Images)
Pique semasa bermain di MU. Foto: Getty Images/Alex Livesey
Derby -

Gerard Pique pernah gagal mendapat tempat di Manchester United semasa muda. Penampilan buruknya di satu laga disebut menjadi alasan ia tak bertahan lama di Old Trafford.

Berseragam MU selama 2004-2008, penampilan terbanyak Pique dalam semusim terjadi di 2007/08. Memang kesempatannya bermain saat itu masih sedikit, karena ada duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic di jantung pertahanan.

Namun di musim berikutnya, Pique dilepas ke klub lamanya, Barcelona, dengan banderol 5 juta Paun saja. Meski Sir Alex Ferguson akhirnya menyesal telah mengizinkan pemain berdarah Catalan itu pergi, namun saat itu performa Pique dianggap belum meyakinkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keraguan itu disebut-sebut bermula dari laga tandang yang dijalani MU melawan Bolton Wanderers, 24 November 2007. Saat itu MU kalah 0-1, dan Pique hanya bertahan 59 menit di lapangan sebelum diganti oleh Anderson Oliveira.

"Laga tandang melawan Bolton kala itu kurang lebih menjadi sinyal berakhirnya karier Pique di MU," tulis eks penyerang MU, Wayne Rooney, dalam kolomnya di Sunday Times.

ADVERTISEMENT

"Dia masih muda saat itu dan di-bully oleh pemain Bolton, dan saya pikir di situlah Fergie merasa secara fisik Pique tak cocok bermain di Premier League."

Bolton saat itu dikenal sebagai tim yang tak segan bermain keras. Rooney menyebut rekan-rekannya di MU pun tak suka melawan mereka.

Pique gagal menandingi kerasnya permainan Bolton.Pique gagal menandingi kerasnya permainan Bolton. Foto: Getty Images/Paul Gilham

"Saya selalu ingat Vidic. Jika kami akan bertandang ke Bolton, ia akan berlatih keras di gym 2-3 hari sebelum laga, sama seperti jika ia akan menghadapi Didier Drogba (Chelsea)," kata Rooney.

"Bertandang ke Bolton memang selalu menyulitkan. Mereka mengandalkan fisik dan kami tahu kami harus berjuang untuk menang di sana. Saya masih ingat omongan (Patrice) Evra soal Kevin Davies (striker Bolton saat itu): 'Saya benci orang ini'."

"Bolton juga memiliki kualitas. Dari cara mereka bertarung dan bekerja sebagai kesatuan di lapangan, lalu menemukan momen yang pas untuk menggunakannya, mereka adalah tipikal tim yang bisa mengalahkan lawan yang secara kualitas lebih baik," jelas Rooney.

Pulang ke Barcelona, kualitas Pique malah meningkat pesat. Ia sudah memenangi 8 gelar Liga Spanyol adan 3 Liga Champions hingga kini. Khusus yang disebut terakhir, dua di antaranya diraih dengan mengalahkan MU di final, yakni di tahun 2009 dan 2011.




(adp/aff)

Hide Ads