Toni Kroos mengungkap kebiasaan di Bayern Munich yang bikin jengkel. Ia benci tradisi makan bareng Die Rotten usai laga. Untungnya, itu tak ada di Real Madrid.
Kroos meniti kariernya di Bayern Munich sejak level junior usai merapat dari Hansa Rostock pada 2006. Ia menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik Jerman di sana hingga dipinang oleh Real Madrid pada 2014 dengan nilai transfer 25 juta euro.
Gelandang 30 tahun ini turut mengantarkan Bayern merengkuh tiga gelar Bundesliga dan satu gelar Liga Champions. Meski begitu, tak selamanya masa-masa bersama Die Bavaria selalu indah bagi Kroos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia mengungkap ada satu tradisi di Bayern yang membuatnya jengkel yaitu kebiasaan makan malam bersama yang kerap dilakukan seusai laga. Kebiasaan ini biasanya dilakukan saat laga tandang di ajang Liga Champions.
Untungnya, tradisi seperti di Bayern ini tak ada di Madrid. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Kroos lebih nyaman di Los Blancos daripada saat bermain di Bayern.
Kroos bisa langsung pulang ke rumah usai laga. Ia tak perlu lagi harus makan bersama dengan anggota klub lainnya.
"Di Real Madrid kami bisa langsung pulang setelah pertandingan," kata Kroos kepada podcast Einfach mal Luppen dikutip dari Marca.
"Di Bayern itu tidak terjadi. Sama sekali berbeda terutama saat pertandingan tandang di ajang Eropa."
"Kami selalu makan malam bersama. Ada beberapa pertandingan di mana Anda tidak ingin melakukannya."
"Sejujurnya saya tidak pernah menyukainya. Saya lebih menyukai apa yang dapat saya lakukan sekarang," ungkap Kroos menambahkan
(pur/raw)