Gerbong Pendiri European Super League Mau Temui FIFA dan UEFA, tapi...

Gerbong Pendiri European Super League Mau Temui FIFA dan UEFA, tapi...

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 20 Apr 2021 11:39 WIB
European Super League
Para pendiri European Super League ingin secepatnya duduk bareng FIFA dan UEFA. (Foto: thesuperleague.com)
Jakarta -

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, ingin duduk bersama FIFA dan UEFA terkait European Super League. Tapi, dia menegaskan tak boleh ada marah-marah.

European Super League sedang menjadi polemik di sepakbola. Ajang ini didirikan oleh bos-bos klub dari Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur, Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.

FIFA dan UEFA sudah menentang adanya European Super League, yang tujuannya jelas membuat klub-klub tersebut tak lagi ambil bagian di Liga Champions. Klub dan pemain yang ambil bagian di European Super League juga sudah diancam didepak dari sepakbola profesional di bawah payung FIFA dan UEFA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perez, yang juga menjadi Presiden European Super League, menegaskan bahwa ajang ini harus tetap jalan walaupun ditentang. Alasannya adalah klub-klub besar sudah sangat merugi ditambah dampak pandemi virus Corona.

Para pemangku kepentingan di European Super League juga ingin secepatnya duduk bersama dengan FIFA dan UEFA. Hal itu bisa terlaksana berjalan mulus jika dilakukan dengan kepala dingin.

ADVERTISEMENT

"Salah satu alasan kami melakukan ini adalah untuk menyelamatkan sepakbola, untuk menyelamatkannya secara umum. Kami ingin memulai secepat mungkin, kami ingin berbicara dengan UEFA dan FIFA, tetapi mereka tidak boleh marah," kata Perez seperti dikutip dari Football Italia.

Perez menegaskan bahwa 12 klub yang sudah menyatakan sebagai pendiri European Super League mencatatkan kerugian kolektif 5 miliar euro. Jika merujuk Real Madrid sendiri ada kerugian 400 juta euro.

"Ketika Anda tidak memiliki pendapatan lebih selain dari hak TV, solusinya adalah memainkan pertandingan yang lebih menarik untuk fans yang bisa ditonton oleh seluruh dunia," Perez menjelaskan.

"Kami menyimpulkan bahwa, jika kami memainkan Liga Super alih-alih Liga Champions, kami akan mampu meringankan kerugian kami. Sepakbola perlu diubah dan menjadi lebih menarik secara global. Liga Champions telah kehilangan minatnya sejak tahun 1950. Perubahan terjadi dan bahkan pada saat itu FIFA dan UEFA menentangnya. Tapi begitulah sepakbola berubah."

"Ada pertandingan berkualitas rendah saat ini. Pertandingan Barcelona-Manchester United lebih menarik daripada Manchester United menghadapi tim biasa di Liga Champions."

"Kami memiliki fans di mana-mana di dunia. Dari sanalah uang berasal. Uang untuk semua orang. Ini adalah piramida. Jika klub-klub top punya uang, mereka bisa menghasilkan pendapatan untuk semua orang," tegasnya.

(ran/krs)

Hide Ads