Mohamed Salah disalahkan akibat bilang ingin balas dendam ke Real Madrid di final Liga Champions, dengan Liverpool akhirnya kalah. Salah-kah Salah?
Salah menghadapi final Liga Champions lawan Real Madrid di St. Denis, Paris, Minggu (29/5) dini hari WIB, dengan mengusung misi revans.
Dendam yang diusung itu merujuk pada kekalahan si Merah atas El Real di final Liga Champions 2017/2018. Apalagi ketika itu Mo Salah, yang sedang dahsyat-dahsyatnya dengan bikin 44 gol sepanjang musim, cedera di babak pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat bersemangat, saya bilang sebelumnya, saya ingin bermain melawan Madrid di final. Kami kalah di final [2018]. Itu adalah hari yang menyedihkan bagi kami semua, dan saya pikir ini waktunya balas dendam," kata Salah usai memastikan tiket Final Liga Champions, dengan Liverpool ketika itu masih menantikan lawan di final 2022.
Pada prosesnya, peluang revans hadir karena Liverpool benar-benar berhadapan dengan Real Madrid di final Liga Champions 2021/2022. Boleh jadi kian berkobarlah semangat Salah untuk membalaskan dendam si Merah.
Ucapan Mohamed Salah yang ingin balas dendam ke Real Madrid kemudian dapat cibiran dari dua pemain kubu lawan yakni Karim Benzema dan Dani Carvajal, sebelum partai final dihelat.
"Mungkin mereka pikir mereka sudah juara. Mungkin mereka pikir ini bukan Real Madrid seperti sebelumnya, sehingga berpikir mereka-lah favoritnya. Mohamed Salah bisa mengatakan apa pun yang dia mau," papar Benzema.
"Mudah-mudahan itu tidak akan menjadi sebuah beban yang besar untuk Salah jika menderita kekalahan kedua di final Liga Champions melawan Real Madrid," ucap Carvajal.
Dendam kesumat Salah pada akhirnya benar-benar tak terlampiaskan. Liverpool kembali menelan kekalahan. Satu gol dari Vinicius Junior membuat Real Madrid jadi kampiun Liga Champions 2022. Sesumbar Salah pun lantas dianggap salah.
Leganda Arsenal, Thiery Henry, menyebut bahwa semestinya Mohamed Salah tak perlu banyak omong jelang laga sebesar final Liga Champions. Kalau pun ingin cuap-cuap, pemain asal Mesir itu bisa melakukannya saat piala dalam genggaman.
"Saya selalu mengatakan, jangan banyak omong sebelum final," kata Henry seperti dikutip dari Sportbible.
"Kalahkan Real Madrid, baru bicara dan katakan, 'ini adalah balas dendam' dan segala macamnya. Kalau Anda sudah berbicara duluan sebelum final, Anda harus bisa juara."
Menurut detikers, salah-kah Salah seperti kata Henry? Atau justru sah-sah saja Mohamed Salah bicara seperti itu -- walaupun akhirnya niat itu tidak kesampaian?
(krs/bay)