Paris Saint-Germain belum bisa menjuarai Liga Champions walaupun sudah punya skuad mumpuni. Ander Herrera menegaskan bahwa sepakbola bukanlah ilmu pasti.
Pada 2011, PSG dibeli oleh konsorsium dari Qatar, Qatar Sports Investments. Setelah itu, Les Parisiens mengumpulkan banyak bintang.
PSG mempunyai ambisi untuk menjadi raja baru di Eropa. Tekad besar untuk menjadi juara Eropa diwujudkan dengan membeli beberapa pemain mahal, Neymar, Kylian Mbappe, dan Lionel Messi menjadi contohnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prestasi terbaik PSG di Liga Champions sejauh ini saat menjadi runner-up pada 2019/2020. Mereka kalah dari Bayern Munich di babak final.
Pada musim lalu, PSG disingkirkan oleh Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions. Unggul 1-0 pada leg I, tim ibukota Prancis itu akhirnya tersingkir kandang tumbang 1-3 dari El Real.
"Karena dua tahun lalu kami melewatkan peluang melawan Bayern di Lisbon, dalam sebuah final yang harusnya kami menangkan," kata Herrera di As.
"Lalu, karena sepakbola itu rumit, seringkali dua tambah dua tak sama dengan empat, Musim ini kami superior melawan Madrid selama 160 menit, tapi mereka membutuhkan 20 menit bermain bagus untuk menyingkirkan anda. Itulah sepakbola," kata gelandang PSG itu menambahkan.
Baca juga: Ultimatum Serius Bos Besar PSG ke Neymar |