Ketika Olimpiade Tokyo 2020 Dibikin Pusing Sponsornya Sendiri

Ketika Olimpiade Tokyo 2020 Dibikin Pusing Sponsornya Sendiri

Yanu Arifin - Sport
Senin, 19 Jul 2021 18:27 WIB
TOKYO, JAPAN - JUNE 03: The Victory podium that will be used during the victory ceremonies at the Tokyo 2020 Olympic Games is displayed during an unveiling event for the victory ceremonies items including podium, music, costume and medal tray for the Olympic and Paralympic games at the Ariake Arena on the day marking the 50 days to go to the Tokyo Olympic Games opening ceremony on June 3, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Issei Kato - Pool/Getty Images)
Gelaran Olimpiade Tokyo 2020 dibikin pusing sponsornya sendiri. (Foto: Getty Images/Pool)
Tokyo -

Olimpiade Tokyo 2020 memang belum dimulai, namun sudah banyak cerita miring. Salah satu sponsornya, misalnya, menolak membantu promosi multievent tersebut.

Dilansir Guardian, Toyota, salah satu sponsor terbesar Olimpiade Tokyo 2020, mengumumkan tidak akan menayangkan iklan terkait ajang itu di televisi selama gelaran berlangsung. Ada alasan di baliknya.

Toyota memperhatikan sentimen negatif masyarakat Jepang kepada gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Selain itu, tak adanya penonton di arena menjadi pertimbangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma batal membantu promosi Olimpiade Tokyo 2020, Toyota juga menegaskan akan absen dalam upacara pembukaannya. Pra pejabatnya, seperti Akio Toyoda selaku Kepala Eksekutif Toyota dan pejabat senior lainnya, tidak akan datang.

"Memang benar Toyota tidak akan menghadiri upacara pembukaan, dan keputusan itu dibuat dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk tidak ada penonton," kata juru bicara Toyota.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak akan menayangkan iklan apa pun yang terkait dengan Olimpiade di Jepang," lanjut perwakilan Toyota itu.

Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020, Masa Takaya, merespons keputusan Toyota. Ia menilai, setiap perusahaan punya cara sendiri menghadapi sentimen publik pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

"Mitra dan sponsor ini pasti berjuang keras untuk mendukung Tokyo 2020," kata Takaya.

"Tentu saja, ada sentimen publik yang beragam terhadap Olimpiade. Harus ada keputusan oleh setiap perusahaan dalam hal bagaimana mereka harus dapat menyampaikan pesan mereka kepada publik dari perspektif perusahaannya," ungkapnya.

Sebelumnya, gelaran Olimpiade Tokyo 2020 juga sudah mengonfirmasi kasus positif virus corona. Beberapa atlet terjangkit COVID-19 di kampung Olimpiade.

(yna/krs)

Hide Ads