Atlet senam Amerika Serikat, Simone Biles, mundur dari babak final Olimpiade 2020. Dia mendapat tekanan besar yang mempengaruhi kesehatan mentalnya.
Biles mengundurkan diri dari tim AS dalam babak final senam putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Selasa (27/7/2021). Perempuan 24 tahun itu kabarnya mendapat tekanan untuk mencetak rekor pada ajang kali ini.
Seperti diketahui, Biles adalah peraih empat medali emas dalam ajang Olimpiade Rio 2016. Dalam gelaran tahun ini, dia bahkan digadang-gadang bisa memecahkan rekor sembilan medali emas milik atlet legendaris Uni Soviet, Larisa Latynina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap kali anda berada dalam situasi stres yang tinggi, anda agak panik. Saya harus fokus pada kesehatan mental saya dan tidak membahayakan kesehatan dan kesejahteraan saya," kata Simone Biles seusai laga final, dilansir dari CNN.
"Sungguh menyebalkan ketika Anda bertarung dengan kepala Anda sendiri," tuturnya.
Meski memutuskan mundur dari final Olimpiade 2020, tapi Biles mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. USA Gymnastics, asosiasi tertinggi olahraga senam di AS, mendukung penuh keputusan atletnya tersebut.
"Setelah evaluasi medis lebih lanjut, Simone Biles telah mengundurkan diri dari kompetisi all-around individu terakhir di Olimpiade Tokyo untuk fokus pada kesehatan mentalnya," begitu tulis pernyataan USA Gymnastics dalam laman Olimpiade, Rabu (28/7).
"Simone akan terus dievaluasi setiap hari untuk menentukan apakah dia akan berpartisipasi dalam final nomor individu minggu depan atau tidak. Kami dengan sepenuh hati mendukung keputusan Simone dan memuji keberaniannya dalam memprioritaskan kesejahteraan dirinya. Keberaniannya menunjukkan, sekali lagi, mengapa dia menjadi panutan bagi banyak orang," ujarnya.
Mundurnya Simone Biles dari babak final nomor beregu putri membuat tim AS harus puas meraih medali perak. Adapun medali emas jatuh kepada tim Komite Olimpiade Rusia (ROC).