Menpora Zainudin Amali menjamin venue-venue eks PON Papua tak akan kehilangan peminat seperti stadion pada gelaran sebelumnya. Papua disebut punya solusinya.
Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ke-20 secara resmi akan ditutup, Jumat (15/10/2021). Selama multievent empat tahunan itu berlangsung sebanyak 37 cabang olahraga sudah disajikan.
Pertanyaan pun muncul bagaimana nasib venue-venue tersebut setelah PON selesai. Berkaca pada penyelenggaraan sebelumnya, sejumlah venue baik itu stadion olahraga maupun fasilitas lainnya kerap terbengkalai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya pun beragam. Dari mulai kesulitan anggaran untuk perawatan hingga kurangnya daya minat penyelenggara untuk menggunakan fasilitas olahraga tersebut.
Menpora Amali mengatakan Papua sejauh ini sudah merencanakan untuk membentuk badan pengelola yang bertanggung jawab untuk perawatan venue-venue pasca PON supaya tidak terbengkalai.
"Semua fasilitas yang ada di sini (Papua) menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Apakah itu misalnya yang dibangun pemerintah pusat atau fasilitas yang disiapkan sudah dihibahkan ke pemerintah provinsi. Baik venue yang dibangun Kementerian PU PR, maupun peralatan dari Kemenpora, semua sudah serah terimakan," kata Menpora kepada detikSport, Selasa (12/10/2021).
"Kami sudah ingatkan pemerintah provinsi supaya menyiapkan betul pengelola pasca PON ini dan saya mendapatkan informasi itu akan dikelola satu badan yang dibentuk provinsi. Nah, mereka akan bertanggung jawab kepada Gubernur," ujarnya.
"Saya belum tahu bentuk persisnya apa (badan pengelola). Tapi saya dapat informasi dari Kadispora. Jadi mudah-mudahan ini bisa terealisasikan."
Meskipun begitu, pemerintah dalam hal ini Kemenpora tak akan lepas tangan. Pihaknya akan turut membantu agar venue-venue tersebut bisa terus termanfaatkan di kemudian hari. Terlebih saat ini ada pandemi sehingga segala sesuatu terbatas.
"Kami di Kemenpora khususnya akan membantu mengimbau cabor-cabor apabila melakukan kegiatan pertandingan, kejuaraan baik nasional maupun internasional, didorong (digelar) di Papua sehingga venue tersebut termanfaatkan dan tidak sepi kegiatan," kata Menpora asal Gorontalo tersebut.
Politikus Golkar tersebut meyakini rencana itu berjalan optimal apalagi melihat animo masyarakat Papua untuk olahraga tinggi.
"Maka harapannya hal ini bisa menjadi sarana untuk pembinaan talenta dan atlet-atlet berbakat dari Papua. Karena mereka berpotensi jadi atlet terbaik nasional dan ini ada sarana silakan dimanfaatkan dan kami siap ketika diminta berkonsultasi dengan kami," dia menegaskan.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, menyebut pihaknya sudah membentuk manajemen tim yang akan bertanggung jawab dalam pengelolaan, perawatan dan keamanan venue usai PON dan Peparnas.
"Dalam rangka memelihara dan mempertahankan keberlanjutan venue-venue yang telah dibangun untuk PON dan Peparnas ini, Disorda Papua dengan kemampuan yang sangat terbatas telah membentuk management venue tim," kata Alexander seperti dikutip dari Antara.
(mcy/cas)