PB PABSI akan melakukan pemanggilan atlet Pelatnas 2022 pada pekan kedua tahun depan. Mereka diproyeksikan untuk SEA Games dan Asian Games.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PB PABSI Hadi Wihardja mengatakan, saat ini federasi telah mengajukan 23 atlet kepada Kemenpora untuk mengisi Pelatnas angkat besi.
Jumlah itu masih termasuk 16 lifter yang terdaftar dalam Pelatnas tahun ini. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah seluruhnya dapat disetujui atau tidak karena semua bergantung pada pemantauan dan ketersediaan anggaran pemerintah.
"Kemenpora pasti punya tim juga yang memantau (prestasi atlet) bisa saja dalam pantauan mereka hanya bisa berapa atlet. Ya, kami sesuaikan nanti (jumlahnya). Kami negosiasi. Termasuk siapa-siapa atlet yang dipertahankan atau tidak," kata Hadi kepada detikSport, Kamis (30/12/2021).
Pelatnas angkat besi sebelumnya dilengkapi 16 atlet senior dan junior. Artinya, akan ada tambahan 7 lifter muda yang masuk dalam daftar Pelatnas di 2022 karena prestasinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua dan Kejuaraan Nasional Remaja awal Desember 2021.
"Ya, namanya usaha kami berjuang untuk dapat kuota 23 atlet. Jika dikurangi ya yang wajar lah," sebutnya.
Sejauh ini, lifter muda memang kerap mempersembahkan catatan manis bagi angkat besi Indonesia. Selain Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi senior, nama-nama seperti Windy Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah, dan Rizky Juniansyah langganan medali.
Seperti Windy dan Rahmat yang meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 di masing-masing kelas 49 kg putri dan 73 kg putra. Erwin juga meraih gelar juara dunia di kelas yang sama di Tashekent, 7 sampai 17 Desember ini.
Sementara Rizky menyabet tiga emas dan memecahkan tiga rekor dunia di kelas 73 kg pada Kejuaraan Angkat Besi Junior 2021. Lifter berusia 18 tahun itu meraih emas usai membukukan angkatan total 349 kg. Rinciannya, snatch 155 kg dan 194 kg untuk clean and jerk.
"Pokoknya dalam waktu dekat setelah tahun baru kami akan berdiskusi apa yang terbaik. Saya sih fokusnya tetap SEA Games dan Asian Games karena kelas yang dipertandingkan masih mengikuti yang lama. Kalau Olimpiade kan perhitungannya mulai 1 November 2022 hingga 30 April 2024," Hadi menjelaskan.
"Minimal sekelas SEA Games yang digadang-gadang mencuri medali di Hanoi akan kami utamakan untuk lebih dulu masuk Pelatnas. Kami juga akan melihat kembali kalender IWF seperti apa," ujarnya.
(mcy/krs)