Saran dan Masukan untuk Tinju Indonesia
Pengamat tinju nasional M Nigara juga memberikan pendapat soal niatan menggairahkan tinju Indonesia. Ia menyatakan dukungannya, dengan catatan perencanaan harus digelar secara matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tak mau ada kejadian petinju menjadi korban lagi setelah bertanding. Pria yang juga wartawan olahraga senior itu juga menyarankan penyederhanaan asosiasi wasit tinju Indonesia yang jumlahnya lebih dari tiga.
"Ada petinju meninggal, siapa yang bertanggung jawab? Kami akhirnya diskusi. Catatan saya, ini resiko pekerjaan. Orang main tenis saja meninggal, apalagi ini gebuk-gebukan. Tapi meminimalisir itu penting. Petinju sampai kapanpun tak akan mundur," tutur Niagara.
"Saya sebagai wartawan melakukan kritik, tapi kritik itu harus memahami dan punya modal dulu supaya kritiknya tak mengambang. Tapi kritik tak boleh berhenti," ucapnya.
"Kalau pakai pay-per-view, yang gila tinju pasti mau kalau cuma bayar Rp 5 ribu. Jika terwujud ini luar biasa," katanya lagi.
Promotor tinju Armin Tan punya saran agar kejadian nahas tak terulang lagi. Salah satunya mewajibkan petinju untuk menjalani sejumlah tes kesehatan sebelum bertanding.
Jika kesulitan masalah dana, ia menyarankan menjalin komunikasi dengan pemerintah. Ia mencontohkan Filipina yang begitu perhatian dengan kemajuan tinju di sana.
"Yang bertanding wajib MRI, tes HIV, hepatitis, terutama Kejuaraan Nasional. Masalahnya bayaran di Indonesia kecil, sementara MRI saja sudah Rp 4-5 juta. Sedangkan bayaran cuma Rp 3-5 juta, bagaimana jadinya?," tutur Armin Tan.
"Filipina berkembang pesat, kita bisa pelajari. Negara semua yang membiayai tes itu. Tugas komisi yang harus mengupayakan itu," ucapnya.
![]() |
Pemilik saham Holywings, Hotman Paris Hutapea, mendukung penuh niatan HSS digelar secara rutin. Gairah tinju Indonesia dinilainya bisa meningkat dengan dukungan jaringan Holywings.
"Waktu event tinju pertama di sini, semua antusias. Padahal ke ring saja tak pernah, tapi itu karena tak pernah dikasih kesempatan. Ini kesempatan terbesar, kita punya 35 outlet targetnya mau membangun 100 outlet. HSS akan menjadi alat paling cepat memajukan tinju Indonesia," ucap Paris.
(bay/pur)