Atas dasar itu, Persani kembali bersurat kepada Pengprov agar bisa memberikan dukungan untuk pengiriman mandiri khususnya kepada atlet aerobik dan ritmik. Lagi-lagi keinginan Persani di-support oleh Pengprov terutama DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Sayangnya, niat itu kembali pupus setelah Menpora mengumpulkan seluruh cabor dan mengumumkan bahwa tidak ada yang jalan sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan kami tak berangkatkan Sutji. Kami betul-betul berusaha untuk dia masuk. Tapi ritmik dari awal sudah dicoret, bagaimana? Jadi bukan kami yang mencoret, tapi dari Kemenpora sudah dicoret. Rekam jejak tak ada juga," kata Ita.
Selain itu, Ita juga menegaskan meskipun Sutjiati Narendra sebelumnya mendapatkan dua emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) bukan berarti menjadi acuan seorang atlet bakal lantas berangkat ke SEA Games.
"Karena biasanya kami kalau mau berangkatkan ke SEA Games, setelah PON ada Kejurnas, dan Seleknas lagi. Setelah itu, ada dua-tiga bulan berikutnya ada seleksi untuk mendegradasi lagi, siapa tahu atlet ada penurunan segala macam. Jadi rekam jejak jangan dilihat dari PON," ujar Ita.
Sehubungan itu, Ita juga menyayangkan Sutjiati Narendra yang menggembar-gemborkan masalah sampai datang ke Podcast Deddy Corbuzier.
"Saya tak menapikan, jika Sutji berbakat. Dia disiplinnya bagus tapi terus terang saya sangat menyayangkan dia seperti itu. Dan saya menyayangkan bapaknya sebagai manajer atau pelatihnya atau Sutji tak menginformasikan. Istilahnya kenapa saya tak diberangkatkan? atau apa yang harus saya sampaikan ke Deddy Corbuzier (Podcast), kan enggak ada juga," sesalnya.
"Bukan saya tidak care. Tapi percuma saya menegur sudah kejadian juga dan kami punya etika berorganisasi. Bukan saya tak mau berhubungan dengan atlet. Saya sebagai Ketum punya Binpres dan wakil, mereka sudah berkomunikasi. Kecuali Sutji datang langsung atau bapaknya ya saya akan jelaskan," Ita mempertegas.
(mcy/aff)