Mantan Bos Honda: Krisis Valentino Rossi Bukan karena Umur

Eks Manajer Repsol Honda Livio Suppo meyakini krisis performa yang dialami Valentino Rossi tidak berkaitan dengan usianya. Menurut dia, Rossi lebih baik pensiun saja.
Italiano berusia 42 tahun itu sedang menjalani musim terburuk di dalam kariernya. Bersama Petronas Yamaha SRT, Rossi duduk di peringkat 19 klasemen dengan perolehan 17 poin berjarak nyaris 140 poin dari Fabio Quartararo, rider tim pabrikan Yamaha di posisi teratas.
Pundi-pundi angka Rossi itu dihasilkan dari empat balapan saja. Pada lima balapan sisanya, Rossi dua kali finis di luar zona poin dan tiga kali retired, termasuk ketika gagal finis di MotoGP Belanda usai jatuh hingga motornya hancur.
Suppo pernah memanajeri rival-rival Rossi seperti Casey Stoner dan Marc Marquez sebelum pergi untuk digantikan Alberto Puig. Suppo meyakini, jebloknya performa Rossi dipengaruhi oleh insiden di MotoGP Styria tahun lalu di mana dia nyaris tersambar motor Maverick Vinales saat kecelakaan. Selain itu ada pula faktor dari perubahan di dalam krunya.
"Saya belum pernah menjadi pebalap dan saya sulit untuk memberikan nasihat kepada pebalap, terutama seseorang seperti Vale, yang memiliki pengalaman yang luar biasa. Saya mengalami masa-masa di mana dia mendominasi MotoGP, memenangi 12 grand prix dari 13 balapan," ungkap Suppo kepada Man on Wheels, yang dikutip Tuttomotoriweb.
"Wajar kalau umur bertambah, tapi apa yang kurang wajar adalah pada tahun lalu dia mendapatkan hasil yang sepenuhnya berbeda. Sepertinya ada penurunan performa yang drastis pada tahun ini. Saya sungguh sedih melihat dia sangat kesulitan, karena menyaksikan dia jatuh di posisi 17 itu tidak menyenangkan."
"Saya ragu kesulitan dia hanya karena usianya bertambah. Mungkin hal itu karena insiden di Red Bull Ring daripada sebuah tim yang tidak bekerja dengan sempurna. Jangan lupakan juga bahwa ada transisi di Petronas di mana dia harus kehilangan beberapa anggota kru, dan memang benar bahwa mekanik melakukan pekerjaan yang berbeda tapi mereka tetaplah bagian penting dari tim."
"Kalau Anda harus melakukannya selama setahun lagi dalam situasi seperti ini, mungkin lebih baik menghindarinya. Tapi menurut saya, ini juga yang dia pikirkan karena dia selalu menjelaskan bahwa dia akan mengambil keputusannya berdasarkan performa," cetus Suppo tentang Valentino Rossi.
(rin/aff)