Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Pandit

    Liga Europa

    Pertandingan Final yang Akan Menghasilkan Sejarah

    - detikSport
    Foto-foto: Getty Images Foto-foto: Getty Images
    Jakarta - <p>Di usianya yang ketiga, Stadion Narodowy w Warszawie akan menorehkan sejarah dengan menggelar pertandingan final Europa League (Liga Europa) musim ini.<br /><br />Pertandingan final antarklub tingkat Eropa ini pertama kali digelar di stadion yang namanya dalam bahasa Indonesia berarti Stadion Nasional di Warsawa, kamis dini hari WIB.<br /><br />Pertandingan final kali ini akan mempertemukan antara debutan final <strong>Dnipro Dnipropetrovsk</strong> dan juara bertahan <strong>Sevilla.</strong> Yang menarik dari pertandingan ini adalah, apapun yang terjadi, siapapun yang keluar sebagai juara di pertandingan ini, akan ada sejarah yang tercatat.<br /><br />Sebagai juara tiga kali UEFA Cup/Europa League, pengalaman akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Sevilla pada pertandingan nanti. Sedangkan di kubu lawan, sebagai kesebelasan tidak banyak dikenal, Dnipro sendiri mengandalkan semangat tim dan kemampuan Myron Bohdanovych Markevych dalam meramu taktik.<br /><br />Kedua finalis belum pernah bertemu, sehingga mungkin saja mereka akan memulai permainan dengan hati-hati. Maka sulit sebenarnya untuk memprediksi siapa yang akan lebih unggul nanti. Dan bukan tidak mungkin mereka harus menjalani adu tendangan penalti.<br /><br /><img src="https://akcdn.detik.net.id/albums/about-the-game/stadionwarsawa.jpg" alt="" width="520" height="324" /><br /><br /><strong>Sama-sama Didukung Sejarah</strong><br /><br />Menjagokan Sevilla adalah pilihan paling aman. Lawan mereka, Dnipro, tidak berpengalaman. Semangat para pemain klub Ukraina itu memang besar, namun keinginan Sevilla untuk menang tidak kalah besar. <br /><br />Jika menang di pertandingan ini, Sevilla akan menjadi tim pertama yang mampu empat kali menjuarai UEFA Cup/Europa League. Saat ini koleksi tiga gelar mereka masih sama banyak dengan Inter Milan, Juventus, dan Liverpool.<br /><br />Selain itu, Sevilla juga berpeluang membawa Spanyol sejajar dengan Italia sebagai negara dengan jumlah gelar juara UEFA Cup/Europa League terbanyak. Spanyol saat ini berada di peringkat kedua dengan jumlah delapan. Sevilla sendiri berada di posisi yang baik karena tidak pernah ada tim Spanyol yang kalah di final UEFA Cup/Europa League jika lawannya tidak berasal dari Spanyol juga.<br /><br />&ldquo;Kami bisa menjadi kesebelasan pertama yang memenangi kejuaraan ini empat kali. Europa League telah memberi banyak hal kepada saya dan Sevilla. Kami memenangi gelar ini musim lalu, jadi sebaiknya kami memenangi kesempatan ini. Itu akan berarti besar bagi semua Sevillistas,&rdquo; ujar Unai Emery, pelatih kepala Sevilla. <br /><br /><img src="https://akcdn.detik.net.id/albums/about-the-game/emery.jpg" alt="" width="460" height="306" /><br /><br />Wajar saja Emery sangat ingin memenangi pertandingan ini. Jika ia kembali mampu membawa Sevilla menjadi juara, dirinya akan menyamai catatan Juande Ramos yang berhasil memenangi final UEFA Cup 2006 dan 2007 bersama Sevilla. Sedikit catatan, baik Sevilla dan Dnipro adalah dua klub yang sama-sama pernah ditangani Ramos. Pada 2010, Ramos mulai menangani Dnipro sebelum digantikan posisinya oleh Markevych pada 2014.<br /><br />Satu hal lain yang membuat keinginan Emery dapat dimaklumi adalah keharusan untuk menjaga rekor sempurna. Sudah tiga kali Sevilla lolos ke final UEFA Cup/Europa League dan tidak pernah mereka kalah.<br /><br />Terlepas dari keinginan dan kemungkinan menang yang lebih besar, Emery tetap berhati-hati. Ia menolak dijadikan favorit. &ldquo;Pertandingan final akan berjalan sama kuat. Mereka mencapai final dengan mengalahkan kesebelasan kuat seperti Napoli, dan final adalah final &ndash; kedua kesebelasan memiliki peluang menang,&rdquo; ujarnya.<br /><br />Dalam sejarah, terdapat satu pertandingan final Eropa yang mempertemukan antara klub Spanyol dan Ukraina. Pertandingan ini terjadi pada 2 Mei 1986, di Stade de Gerland, Lyon, Prancis. Dynamo Kyiv mengalahkan Atletico Madrid tiga gol tanpa balas di final Piala Winners berkat gol Oleksandr Zavarov di menit kelima, Oleh Blokhin (85&rsquo;), dan pemain pengganti Vadym Yevtushenko dua menit sebelum waktu normal habis. Jika Dnipro memenangi pertandingan nanti seperti Dynamo Kyiv mengalahkan Atletico, catatan Sevilla yang tak pernah kalah melawan tim-tim asal Ukraina akan berakhir. <br /><br /><strong>Bisa Jadi Harus Sampai Melibatkan Adu Penalti</strong><br /><br />Pertandingan ini kemungkinan akan berjalan dengan keras. Sebab, empat dari lima pemain yang paling banyak menerima kartu kuning di Europa League musim ini bermain untuk Dnipro. Artem Fedetskiy memiliki koleksi tujuh kartu, Ruslan Rotan dan Jaba Kankava enam kali menerima kartu kuning, sedangkan Roman Zozulya lima. Ruslan Rotan juga tercatat sebagai pemain paling banyak melakukan pelanggaran; 31 kali. Tepat di belakang Rotan adalah Stephane Mbia dari Sevilla (29). Sebagai sebuah kesebelasan, Dnipro juga paling banyak melakukan pelanggaran (juga paling banyak dilanggar; 230 kali): 247 kali.<br /><br />Catatan disiplin tersebut tidak mengherankan mengingat Dnipro banyak menghabiskan waktu tanpa bola. Pencetak gol terbanyak mereka, Nikola Kalinic hanya memiliki koleksi tiga gol. Ketimbang menyerang, Dnipro lebih banyak bertahan. Mereka menekan dan membatasi ruang gerak lawan. Dan mereka tidak segan-segan untuk melakukan pelanggaran demi menghentikan laju serangan lawan.<br /><br />Dengan cara ini mereka bisa mengincar untuk melakukan serangan balik ke daerah pertahanan lawan. Ketika mulai frustasi akibat serangannya selalu digagalkan, lawan akan cenderung lengah dan bisa menjadi sasaran empuk serangan balik Dnipro.<br /><br /><img style="float: left; margin: 7px;" src="https://akcdn.detik.net.id/albums/about-the-game/yevhen.jpg" alt="" width="211" height="274" />Dalam kreativitas serangan, Dnipro memang tidak memiliki banyak pemain yang memiliki tinggi kreativitas tinggi. Mungkin hanya Yehven Konopyanka yang bisa diandalkan untuk tugas ini. Kemampuannya dalam menggiring bola dan melepaskan umpan akan menjadi ancaman tersendiri bagi Sevilla.<br /><br />Menghentikan Konoplyanka bukan pekerjaan mudah. Sering, malah, lawan tidak memiliki pilihan selain melanggaranya. Konoplyanka adalah pemain paling banyak dilanggar di Europa League musim ini. Selama 1.207 menit bermain, 45 kali Konoplyanka dilanggar; pemain terdekat dengannya dilanggar 19 kali lebih sedikit. Sevilla harus berhati-hati melanggar Konoplyanka. Jika tidak, Ruslan Rotan akan dengan senang hati mencetak gol lewat tendangan bebas.<br /><br />Kekayaan taktik Myron Markevych membuat tugas memprediksi permainan Dnipro menjadi sulit. Mereka bisa saja menerapkan garis pertahanan tinggi. Dapat pula Dnipro menunggu di area permainan sendiri. Satu hal yang pasti, Dnipro akan bermain rapat. Di sanalah masalahnya. Sevilla, yang mengandalkan serangan balik untuk mencetak gol, tentunya akan lebih suka melawan kesebelasan yang bermain terbuka.<br /><br />Carlos Bacca akan menjadi pemain yang harus diwaspadai oleh Dnipro. Pemain asal Kolombia ini memiliki kebiasaan mencetak gol di pertandingan-pertandingan penting. Selain itu pemain berusia 28 tahun ini juga tercatat memiliki efektivitas permainan yang baik. Lima gol sudah dicetaknya di ajang Europa Leagua musim ini dengan hanya membutuhkan 685 menit bermain dan delapan kali tembakan tepat sasaran.<br /><br /><img src="https://akcdn.detik.net.id/albums/about-the-game/bacca.jpg" alt="" width="460" height="297" /><br /><br />Jika, katakanlah, kedua kesebelasan bermain sama kuat hingga 120 menit, Sevilla Sevilla mungkin akan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan. Dnipro hanya pernah satu kali menjalani adu penalti di kejuaraan antarkesebelasan tingkat Eropa. Mereka kalah 3-5 melawan Girondins de Bordeaux di perempat final Piala Champions 1984/85.<br /><br />Sevilla sendiri memenangi empat dari lima adu tendangan penalti di tingkat Eropa. Dua dari empat kemenangan tersebut mereka raih di partai final UEFA Cup/Europa League (3-1 melawan Espanyol 2006/07 dan 4-2 melawan Benfica 2013/14). Tentu saja dengan catatan penjaga gawang muda Sergio Rico &ndash; yang mendapatkan kesempatan karena Beto sang pahlawan musim lalu dan Mariano Barbosa menderita cedera &ndash; mampu tampil gemilang dan lebih baik dari Denys Boyko di bawah tekanan amat besar.<br /><br />====<br /><br />* Dianalisis oleh @panditfootball, profil <a href="http://panditfootball.com/"><span style="color: #0000ff;">lihat di sini</span></a>.<br /><br /></p> (Andi Abdullah Sururi/Doni Wahyudi)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game