Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Pandit

    Berapa Sebenarnya Harga David de Gea?

    Dex Glenniza - detikSport
    AFP/Oli Scarff AFP/Oli Scarff
    Jakarta -

    Siapa pemain paling panas pada bursa transfer musim panas ini? Jawabannya mungkin banyak. Tapi bagi para pendukung Manchester United, David De Gea adalah bola panas tersebut.

    Untuk memahami status transfer De Gea, kita harus melihat dari berbagai sudut pandang. Kita tidak bisa menghakimi bahwa, misalnya De Gea egois, United akan kelabakan jika ditinggal De Gea, atau Real Madrid terlalu rakus padahal mereka masih punya Iker Casillas dan Keylor Navas, dan segudang opini lainnya.

    Namun, untuk melihat dari berbagai perspektif, mau-tidak-mau kita harus memposisikan diri kita sebagai orang-orang tersebut. Jadi, mari kita mulai dari paragraf di bawah ini.

    Ketika Real Madrid mengetuk pintu untuk membeli pemain, mereka jarang sekali tidak mendapatkan pemain yang mereka mau, apalagi dari Manchester United. Mari tengok kembali David Beckham, Ruud van Nistelrooy, Cristiano Ronaldo, dan sekarang David De Gea.

    Kalau melihat anggapan di atas (yang sayang sekali adalah fakta tak terbantahkan), maka kepindahan De Gea, apapun kata media, sebenarnya sudah hampir pasti terjadi.

    Banyak yang memiliki moto hidup “Timing is everything". Pada kenyataannya, pemilihan waktu memang benar-benar krusial. Dengan masa kontrak yang tinggal satu musim lagi, De Gea yang saat ini berusia 24 tahun masih juga tidak mau memperpanjang kontrak.

    Kemudian jika United mau mempertahankannya untuk satu musim tersisa, maka musim depan dia bisa pergi dengan gratis. Rugi, dong, Setan Merah jadinya.

    Menurut banyak media, Real Madrid dikabarkan menawar 13 sampai 15 juta poundsterling, tapi angka tersebut ditolak oleh United. Padahal, untuk ukuran pemain yang masa kontraknya tinggal satu musim lagi, berapa, sih, United mau menjual De Gea?

    Sebagai perbandingan saja, harga Gianluigi Buffon waktu pindah ke Juventus pada 2001 adalah 32 juta pounds, sementara Manuel Neuer waktu pindah ke FC Bayern Munich pada 2011 seharga 19 juta.

    Kemudian De Gea saat pindah dari Atletico Madrid ke United empat tahun lalu, harganya adalah 13 juta. Padahal di atas De Gea, dan di bawah Neuer, masih ada Francesco Toldo (17 juta pada 2001) dan Sebastian Frey (13,1 juta pada 2003). Jadi, De Gea adalah kiper termahal ke lima di dunia untuk saat ini. Masalahnya lagi, dibanding pemain-pemain di posisi lainnya, harga kiper jaranglah tinggi.

    Dari perspektif Manchester United

    Empat tahun sudah berlalu, United yang membeli De Gea dengan harga 13 juta pounds sudah sewajarnya menolak “uang kecil” 15 juta dari Real. Apapun yang terjadi, berapa lama pun sisa kontraknya, kita semua pasti sepakat bahwa harga De Gea tentunya naik.

    Tapi, sebenarnya apa yang membuat harganya naik? Apakah kita hanya mengira-ngira? Atau ada statistik yang mendukung? Jangan-jangan harga pemain sepakbola itu memang over-priced? Nah, lho! Jadi, mari kita perhatikan perkembangan statistik De Gea.


    [Perkembangan statistik David De Gea dari musim ke musim selama di Liga Primer Inggris – Sumber data: Squawka]

    Masalah opini skill, kita boleh berargumen bahwa De Gea sudah banyak berkembang di United. Termasuk fisiknya yang semakin “jadi”, lebih dewasa secara pikiran, kepemimpinan, pengaruh di atas lapangan terutama dengan bek-beknya, pengambilan posisi, dan lain sebagainya.



    Namun, jika kita sudah membicarakan data berupa statistik (yang sebenarnya kadang menjebak), angka-angka di atas adalah fakta yang tersaji: Penampilan De Gea selalu kedodoran jika dilihat dari tiga elemen kunci di atas, kecuali kebobolan per pertandingan yang sempat naik kemudian turun lagi per musimnya.

    Sayangnya (atau malah untungnya), bagi kiper, statistik tidak se-“bugil” itu. Jika kiper terus bermain gemilang dan menjadi kunci bagi kesebelasannya (sampai United dijuluki De Gea FC), berarti ada yang salah dengan pertahanan kesebelasan tersebut. Iya, nggak?

    Pada tabel kesalahan yang berujung peluang (error leading to shot) di Liga Primer Inggris, United menempati posisi ke empat dengan 29 kali defensive error di bawah Everton (35), Newcastle United (30), dan Liverpool (30). Dari 29 “kelakuan ngeselin” bek-bek di depannya tersebut, De Gea hanya kebobolan 3 kali. Luar biasa: De Gea luar biasa kesal dengan bek-beknya, tapi De Gea juga luar biasa hebatnya!

    Bandingkan dengan Everton (15 kali kebobolan), Newcastle (12), dan Liverpool (10); De Gea sudah menjadi jagoan di bawah mistar gawang "Setan Merah".

    Kemudian ada fakta tambahan juga saat pertama kali De Gea bergabung dengan United, dia tidak sepenuhnya merupakan bocah ingusan. De Gea adalah seorang juara Liga Europa, Liga Super Eropa, juara Eropa U-17, juara Eropa U-21 (dua kali), dan mementahkan tembakan Lionel Messi dkk di La Liga Spanyol sudah menjadi makanannya sehari-hari. Meskipun demikian, pembeliannya dinilai membutuhkan upaya dan waktu yang ekstra agar membuatnya menjadi kiper papan atas sesungguhnya di Liga Primer dan juga dunia.

    Ada opini juga bahwa ketika De Gea bergabung, United sedang dihuni oleh bek-bek yang matang (termasuk Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic yang masih sangar). Ini juga merupakan opini yang rasanya pas untuk menjelaskan penurunan angka-angka di statistik De Gea.

    Jika kita melupakan statistik dan kembali kepada uang, kita bahkan akan menemukan fakta lainnya, yaitu kenaikan gaji De Gea.

    Gaji De Gea yang sempat 50.000 pounds per pekan, naik menjadi 75 ribu. Tawaran terbaru (yang tak kunjung ia sepakati) adalah 120 ribu. Jika gaji kita refleksikan dengan penghargaan skill kesebelasan terhadap pemainnya, berarti nilai De Gea sudah naik 2,4 kali lipat.

    Maka, kita akan menemukan bahwa harganya sekarang adalah 43,2 juta poundsterling. Ditambah inflasi dan lain-lain, mungkin harga yang pas saat ini adalah 45 juta poundsterling.

    Akhirnya! Kita menemukan harga yang pas untuk De Gea... tapi ini baru dari satu perspektif, yaitu jika kita menempatkan diri kita menjadi Manchester United. Maka, mari kita lanjutkan kepada sudut pandang lainnya.

    Dari perspektif Real Madrid

    Seperti yang sudah disebutkan, saat ini Real Madrid memiliki Casillas dan Navas pada posisi kiper. Melihat dua nama di atas, tentunya kita tidak menyangsikan kemampuan keduanya yang sudah bermain di level Piala Dunia.

    Pada paragraf di atas saja, kita langsung menyinyir dan berpikir: Sebenarnya Real Madrid membutuhkan kiper atau tidak, sih?

    Jawabannya seharusnya tidak. Perlu diingat, sebelum Navas datang, Real menendang begitu saja Diego Lopez dan Antonio Adan dari posisi kiper selain Casillas. Bisa dibilang bisnis “perkiperan” Madrid sangat ambrol.


    [Perbandingan statistik David De Gea, Iker Casillas, dan Keylor Navas sepanjang musim 2014/15 di liga domestik. Sumber: Squawka]

    Jika kita membandingkan statistik antara De Gea dengan Casillas di atas sembari percaya opini bahwa masanya Casillas sudah habis, mereka masih memiliki Navas, lho. Seharusnya ia diberi kesempatan sebelum kita menghakimi kemampuan kiper asal Kosta Rika tersebut.

    Maka, kepindahan De Gea ke Real, jika nantinya terealisasikan, seperti “aji mumpung” saja bagi kesebelasan yang baru dibesut oleh Rafael Benitez tersebut.

    Lalu selanjutnya kita beranjak dari perdebatan siapa yang lebih hebat antara De Gea-Casillas-Navas. Usia De Gea yang sekarang masih 24 tahun sebenarnya masih terhitung muda.

    Kalau saja Real Madrid membelinya dengan memecahkan rekor (rekor apapun), sebenarnya mereka tidak terlalu rugi. De Gea bisa menjadi kiper inti selama satu dekade lebih ke depannya. Apalagi ia merupakan warga negara Spanyol.

    Lagi-lagi kita harus beralih. Maka kemudian pertanyaan selanjutnya adalah: Real Madrid punya uang berapa, sih? Sayangnya tidak ada yang tahu persisnya.

    Tapi kita bisa melihat dari sejarah belanja Real Madrid. Sejauh ini, mereka sudah mengeluarkan 25 juta pounds untuk mendatangkan Danilo dan Marco Asensio, kemudian musim lalu mereka mengeluarkan 96 juta, musim sebelumnya 118 juta, dan berturut-turut ke sebelumnya lagi adalah 24 juta, 39 juta, 66 juta, dan 182 juta pada musim 2009/10 ketika mereka mendatangkan Ronaldo, Kaka, dan Karim Benzema.

    Pengeluaran mereka memang naik-turun, tapi rata-ratanya dalam sepuluh musim terakhir adalah 80,42 juta poundsterling.

    Sebagai tambahan lagi, musim lalu juga Real membeli Toni Kroos yang (sama dengan De Gea) memiliki sisa kontrak satu tahun saja seharga 21 juta pounds.

    Lagipula, kembali ke paragraf empat di tulisan ini, jika mereka sudah membidik, Real Madrid jarang gagal mendapatkan pemain incaran mereka. Bahkan Luis Figo dari FC Barcelona, Xabi Alonso dari Liverpool, Ronaldo (botak) dari Inter, Zinedine Zidane dari Juventus, dan segudang pemain lainnya.

    Jadi, jika kita berkesimpulan dengan sotoy, Real Madrid masih punya uang banyak untuk mendatangkan De Gea, dan mungkin beberapa pemain lainnya. Manchester United (seharusnya) tidak perlu khawatir soal harga.

    Dari perspektif De Gea

    Nah, ini yang tidak boleh ketinggalan! Kita juga harus memahami kepindahan ini dari perspektif De Gea. Tapi, menurut kami, tidak ada pertimbangan dari pribadi De Gea yang terlalu mempengaruhi harga kiper asal Spanyol tersebut, selain tentunya gaji. Umumnya dan sewajarnya ia menginginkan nilai kontraknya lebih besar dimanapun ia bermain nantinya di musim depan.

    Pertimbangan utama De Gea mungkin hanya kepada faktor di luar nilai transfer dan sepakbola, seperti keluarga, kembali ke Madrid sebagai kota kelahirannya, kembali kepada pacarnya, makanannya, cuacanya, dan lain-lain.

    Satu hal mungkin yang akan membuat De Gea tidak bisa tidur adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk menggantikan Casillas dan menjadi kiper nomor satu secara simbolis, bukan hanya untuk Real Madrid, tetapi juga untuk kesebelasan negara Spanyol. Menggiurkan, bukan? Siapa yang tidak tergiur dengan perubahan karir seperti itu?

    Tapi sayangnya, keputusannya untuk tidak menandatangani perpanjangan kontrak dengan United akan membuat Real bisa bermain pada nominal harga yang relatif kecil.

    Jika saja ia mau memecahkan rekor kiper termahal di dunia, idealnya ia menandatangani kontrak yang besar dengan United kemudian langsung minta dijual, tapi itu akan sangat tidak sopan dan United berkali-kali mengedepankan mental bahwa tidak ada pemain yang lebih besar daripada kebesaran kesebelasan Manchester United itu sendiri.

    Atau, jika ia mau bersabar, ia sebenarnya masih cocok untuk bermain sebagai kiper papan atas di Liga Primer yang juga merupakan liga papan atas (patent pending, pernyataan ini masih penuh perdebatan).

    Mungkin dua musim lagi adalah waktu yang tepat. Pada saat itu, Casillas (kemungkinan besar) akan mulai menurun dan masa kejayaannya mulai habis, serta ia bisa (syukur-syukur) menambah gelarnya sehingga sejajar dengan pendahulunya yang lebih mahsyur: Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar.

    Bagaimanapun, De Gea belum sebesar dua kiper itu. Mereka adalah juara Liga Primer dan juga Liga Champions. Tapi... semuanya tergantung kepada De Gea.

    Kesimpulannya, harga De Gea yang pas adalah...

    Setelah menempatkan diri menjadi tiga sudut pandang di atas, kami masih kepusingan dalam menentukan berapa sebenarnya harga De Gea. United bisa mendapatkan 45 juta pounds, Real Madrid sebenarnya berapa saja, sementara De Gea bisa jadi ingin agar harganya memecahkan rekor harga kiper termahal di dunia (Buffon, sekarang usia 37 tahun, harga 32 juta).

    Tapi semuanya kembali bermuara kepada sisa kontraknya di United. Ini adalah kendala yang menjadi inti dari segalanya. Ditambah daya tarik untuk pulang kembali ke Madrid, untuk pacar dan keluarganya, dan iming-iming menggantikan Casillas di Real dan sangara Spanyol; tampaknya adil bagi kita untuk percaya bahwa harga De Gea tidak akan tinggi.

    Namun, kesimpulan ini sangat mudah dituliskan dan diucapkan, tapi akan sulit sekali untuk dilakukan. Jika membicarakan skill, usia, potensi, dan pengaruhnya kepada United, menentukan harga De Gea dalam sebuah tulisan dari penulis sotoy seperti saya ini adalah tugas yang rumit.

    Akhirnya saya harus mencontek kepada Player Transfer Value Calculator di website CIES Football Observatory dengan menciptakan pemain yang bertipikal mirip dengan De Gea. Kami menggunakan dua “De Gea” dengan sisa kontrak satu tahun dan empat tahun, sebagai pembanding saja, ternyata perbedaan harganya adalah sekitar 55%.

    Harga “De Gea” dengan sisa kontrak satu tahun adalah 25 juta pounds, tapi harga “De Gea” dengan sisa kontrak empat tahun adalah 39 juta pounds.

    Biaya 25 juta pounds memang masih akan membuat De Gea berada di belakang Buffon dalam daftar kiper termahal sepanjang masa, sebuah posisi yang serba-salah dan bisa berubah andaikan sisa kontraknya berbeda.

    Kemudian juga jika mencontek website Transfermarkt, di situ ditunjukkan bahwa harga De Gea adalah 22 juta pounds, hampir sama dengan CIES. Jadi kita bisa menganggap (jika pembaca percaya kepada kami) bahwa harga yang pas untuk De Gea adalah sekitar 22-25 juta pounds.

    Berapapun harga De Gea nanti; 15 juta, 20 juta, 25 juta, 35 juta, bahkan 45 juta pounds; akan merefleksikan kemampuan Ed Woodward (Chief Executive Manchester United) dan keronco-keronco perantaranya bernegosiasi untuk urusan bisnis bagi United.

    Tentu saja, Madrid juga akan mencari celah untuk tetap membuat harga De Gea serendah mungkin dengan berbagai alasan. Meskipun jika kita melihat sejarah, mereka tidak malu untuk menghabiskan uang yang banyak pada target transfer mereka, tapi tidak setiap pemain yang dibeli Real Madrid akan semahal Ronaldo, Kaka, atau Gareth Bale, apalagi untuk seorang kiper.

    Tambahan: Semua angka harga dalam tulisan ini disampaikan dengan satuan mata uang poundsterling. Jika Anda mau iseng dan mengkonversikannya ke Rupiah, silakan Anda kalikan denga Rp 21.000. Mencengangkan, bukan? Siapakah Anda: fans Real Madrid, fans Manchester United, teman SD-nya David De Gea? Apakah arti nilai uang-uang di atas untuk kehidupan Anda? Hampir tak terbayangkan. Maka sesungguhnya memang: uang adalah segalanya.

    ====

    * Akun twitter penulis: @dexglenniza dari @panditfootball

    (krs/a2s)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game