Kejutan yang Seharusnya Tidak Akan Mengejutkan Lagi di Premier League

Kembali ke Bulan Juli 2015, siapa yang mengira kalau nama-nama seperti N'Golo Kante, Danny Drinkwater, Riyad Mahrez, Jamie Vardy, Kasper Schmeichel, Wes Morgan, dan nama-nama pasukan berbalut seragam biru dengan logo rubah di dada mereka akan menjadi nama-nama yang familiar di telinga, televisi, koran, internet, dan media-media lainnya?
Sebuah kesebelasan yang hampir terdegradasi di Liga Primer Inggris musim 2014-2015 justru menjadi kesebelasan yang paling berpeluang menjadi juara di musim 2015-2016. Leicester City adalah kesebelasan yang paling mengejutkan di seantero Eropa musim ini.
Sejujurnya, kami bosan untuk terus-menerus kaget dengan Leicester. Kesebelasan ini begitu konsistennya sampai-sampai "hasil mengagetkan" tidak lagi menjadi sesuatu yang langka untuk pasukan Claudio Ranieri tersebut.
Mereka hanya kalah tiga kali musim ini di Liga Primer (dua kali oleh Arsenal dan sekali oleh Liverpool), dan sesungguhnya mereka hanya benar-benar kalah sebanyak satu kali, yaitu saat mereka dihajar 2-5 oleh Arsenal di kandang mereka sendiri pada 26 September tahun lalu.
Sisanya, mereka begitu sempurna dan konsisten. Kedewasaan mereka tercermin benar dari 13 dari 19 hasil kemenangan mereka yang memiliki selisih satu gol saja, terutama dengan skor 1-0. Leicester mencatatkannya sebanyak tujuh kali, termasuk empat kali berturut-turut sampai pertandingan Minggu yang lalu (03/04/2016).
Kenapa menang dengan selisih satu gol sangat mencerminkan kedewasaan?
Dalam satu pertandingan, skor akhir adalah sebuah tujuan, sesuai namanya "goal" yang bisa berarti "gol" atau "tujuan". Gol yang dicetak menjadi penting di samping sebuah permainan indah dan menghibur semata. Dari sekian banyak skor yang bisa dan mungkin terjadi dalam sepakbola, skor 1-0 adalah skor yang sering diincar.
"Berapa kali saya harus mengatakan kepada Anda maksud di balik 1-0 ini? Apa artinya itu? Itu berarti tanda dari seoang juara," ujar Sir Alex Ferguson.
Dalam sebuah liga yang panjang, menang dengan selisih satu gol menjadi sangat berarti, apalagi di akhir-akhir kompetisi ketika bahan bakar kesebelasan sudah mulai habis. Maka ini lah yang membuat Leicester City begitu spesial musim ini.
Leicester City, sih, Akan Juara
Mari kita lanjutkan perjalanan waktu kita, kali ini ke masa depan, tepatnya ke akhir musim nanti, 15 Mei 2016.
Saat ini, seluruh kesebelasan Liga Primer menyisakan 6 gameweek lagi. Namun, masih ada beberapa kesebelasan yang akan memainkan double fixture (dua pertandingan) dalam satu gameweek. Kalau kita bermain Fantasy Premier League, hal ini terkenal dengan istilah "double gameweek".
Everton, Liverpool, Manchester United, West Ham United, Crystal Palace, Watford, Arsenal, Newcastle United, Sunderland, Chelsea, Manchester City, dan West Bromwich Albion adalah kesebelasan-kesebelasan yang akan menjalani satu atau lebih double gameweek pada sisa satu setengah bulan ini.
Namun, untuk memfokuskan pembahasan kali ini, mari kita kerucutkan perhatian kita kepada enam kesebelasan teratas di klasemen Liga Primer, yaitu Leicester, Tottenham Hotspur, Arsenal, City, West Ham, dan United.
![]() |
Anda boleh setuju ataupun tidak setuju dengan perjalanan waktu yang kami lakukan di atas. Tapi jika lihat secara seksama, Leicester sepertinya menjadi kesebelasan yang memiliki lawan-lawan yang lebih ringan dibandingkan lima kesebelasan lainnya.
Mereka memang hanya menyisakan 6 pertandingan, tidak seperti Arsenal, City, West Ham, dan United yang masih menyisakan 7 pertandingan. Akan tetapi, lawan berat yang mereka akan hadapi di depan tidak sebanyak lima kesebelasan di bawah "Si Rubah" tersebut.
Praktis, dengan catatan Leicester musim ini dan melihat 6 calon lawan mereka di atas, hanya pertandingan tandang ke Manchester United dan tandang ke Chelsea saja yang bisa sedikit menyulitkan mereka.
Singkatnya, dengan unggul 7 poin dari peringkat kedua saat ini, The Foxes "masih diperbolehkan" terpeleset dua kali (kehilangan enam poin) tetapi mereka masih bisa juara.
Lain halnya jika mereka sampai terpeleset tiga atau empat kali, karena mereka bisa saja terkejar oleh pesaing mereka. Kalaupun mereka terpeleset sampai tiga atau empat kali di sisa enam pertandingan ini; satu kata: terlalu.
Zona Liga Champions yang Sangat Panas
Lolos ke Liga Champions UEFA adalah target berikutnya bagi kesebelasan di Liga Primer. Suatu hal yang mengejutkan jika Leicester berhasil melakukannya bersama Spurs dan West Ham United.
Padahal di bawah mereka masih ada kesebelasan-kesebelasan "tradisional" seperti Arsenal, City, dan United yang musim ini sedang banyak ketiban sial.
Melihat jadwal pertandingan di atas, menurut kami Spurs akan sedikit terpeleset sementara Arsenal akan terus melaju mulus. Namun, tetap saja sepertinya The Gunners harus rela jika musim ini Spurs bisa finis di atas mereka.
Dari prediksi kami di atas, poin Spurs dan Arsenal akan sama, yaitu 75 poin, tetapi selisih gol yang memisahkan mereka sangatlah besar. Saat ini Spurs memiliki rekor memasukkan dan kemasukan +32 dan Arsenal +22, atau terpaut 10 gol.
Begitu pun dengan peringkat keempat yang berarti kesebelasan tersebut akan lolos ke babak playoff Liga Champions (tidak lolos langsung ke babak penyisihan grup).
Tempat ini akan diperebutkan oleh Machester City, Manchester United, dan West Ham United, serta mungkin bisa saja Southampton (peringkat 7; 47 poin), Stoke City (8; 47), Liverpool (9; 45), dan bahkan Chelsea (10; 44) yang bisa membuat kejutan; terutama Liverpool yang masih menyisakan 8 pertandingan (dua kali double gameweek).
Melihat calon lawan-lawan Man City, West Ham, dan Man United, serta penampilan mereka yang agak tidak meyakinkan sepanjang musim ini, ketiga kesebelasan ini patut khawatir. Menurut prediksi kami, ketiganya akan sedikit terpeleset namun West Ham bisa lebih bermain lepas karena tekanan mereka seharusnya tidak tinggi.
Lain halnya dengan Liga Champions, lolos ke Liga Europa UEFA, atau peringkat kelima, bisa berarti bencana untuk semua kesebelasan di atas (terutama Leicester) kecuali untuk West Ham.
![]() |
Faktor Selisih Gol
Sementara selisih gol juga akan sangat berpengaruh karena dari prediksi kami di atas, perkiraan poin Spurs-Arsenal (sama-sama 75) dan City-United (sama-sama 68) akan sama. Tetapi Spurs unggul selisih gol dari Arsenal, begitu juga City (+24) unggul selisih gol dari United (+12). Spurs dan United menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan sejauh ini, The Lilywhites kebobolan 25 gol dan "Setan Merah" kebobolan 27 gol. Namun, The Red Devils harus lebih memerhatikan jumlah mencetak gol mereka sampai 15 Mei nanti.
Mereka baru mencetak 39 gol (peringkat ke-11 di Liga Primer). Wajar saja, mungkin, karena United juga tidak banyak melakukan tembakan ke gawang. Tidak seperti Spurs yang sudah mencetak 529 total tembakan atau yang terbanyak di Liga Primer, United hanya mencetak 335 total tembakan atau peringkat ke-15 di Liga Primer.
Meskipun pada bagian atas sudah disampaikan jika kemenangan dengan selisih satu gol adalah penting dan menunjukkan kedewasaan terutama mengingat faktor kelelahan di liga yang panjang ini, namun khusus untuk Manchester United, mereka harus mulai banyak menciptakan tembakan ke gawang dalam sisa 7 pertandingan terakhir mereka. Atau mereka harus rela diingatkan kembali pada 3 musim yang lalu di mana saat itu United hanya kalah selisih gol dari sang juara, Manchester City, di klasemen akhir liga.
Kesimpulan
Tidak ada catatan perjalanan waktu yang pernah berhasil dilakukan sepanjang sejarah. Tulisan ini memang mencoba mereplikasikan perjalanan waktu untuk memprediksi nasib enam kesebelasan teratas di akhir Liga Primer musim ini.
Prediksi ini bisa jadi benar, bisa juga salah. Namun, kami hanya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah bersedia melakukan perjalanan waktu bersama kami.
Apa pun yang terjadi nantinya, sepertinya akan ada kejutan di Liga Primer Inggris 2015-2016. Namun, siap-siap saja karena kejutan tersebut seharusnya sudah tidak terlalu mengejutkan lagi nantinya (baca: Leicester City juara).
Atau, kejutan yang sungguhan mengejutkannya justru terjadi di papan bawah dan bursa degradasi? Bisa jadi.
====
*penulis juga biasa menulis untuk situs @panditfootball, beredar di dunia maya dengan akun @dexglenniza.
(roz/mfi)