Kita adalah Pemenang dari 'Ronaldo vs Messi'

Messi masih berpikir, ia senang atau malu dengan dukungan Barcelona "We are all Leo Messi" akibat skandal penggelapan pajak yang dilakukannya. Skandal itu bisa saja membuatnya dipenjara selama 21 bulan. Sementara Ronaldo, ia disambut oleh ratusan ribu warga Portugal di Kota Lisbon dengan membawa trofi Henri Delaunay.
Sejujurnya, Ronaldo tidak menampilkan permainan terbaiknya selama Piala Eropa 2016, begitu pun Portugal. Tapi, suka-tidak suka, Portugal adalah juara Piala Eropa 2016 dan Ronaldo adalah bagian dari skuat Portugal, meskipun ia hanya berada 25 menit di atas lapangan pada saat final.
Antoine Griezmann, pemenang 'sepatu emas' (pencetak gol terbanyak) Piala Eropa 2016 berkata bahwa Ronaldo sudah pasti akan memenangi Ballon d'Or, gelar pemain terbaik dunia, pada Januari tahun depan. Bahkan pendukung Messi dan pembenci Ronaldo pun pastinya sadar, dengan memenangi dua gelar Eropa (Liga Champions dan Piala Eropa) dalam satu tahun ini, Ballon d'Or sepertinya akan manjadi milik Ronaldo nantinya.
Hal tersebut juga berlaku bagi Messi, andaikan Messi bisa memenangi Liga Champions dan Copa America. Tapi, sayang, sejarah tidak mengenal pengandaian.
Selama satu windu perdebatan ini, siapa yang terbaik antara Ronaldo atau Messi, terus berlangsung. Ada satu hal yang hilang dari CV kedua pemain, yaitu gelar trofi internasional yang prestise, tapi kini Ronaldo sudah memilikinya.
![]() |
Apakah tabel di atas sudah bisa menyimpulkan siapa yang lebih baik di antara Ronaldo dan Messi? Jika Anda hanya melihat jumlah gelar, Messi adalah pemenangnya. Sesederhana itu, tidak peduli ada gelar internasional atau tidak.
Sayangnya sepakbola tidak sesimpel itu. Jika sepakbola sesimpel itu, maka tidak akan ada perdebatan di atas, maka Anda tidak akan membaca sampai sejauh 8 paragraf ini, karena semuanya simpel, sederhana, titik.
Pada kenyataannya, pemenang antara Ronaldo dan Messi adalah tidak jelas. Ronaldo kadang menang, Messi juga kadang menang. Mereka menang secara bergiliran. Namun, saat ini, Ronaldo sejujurnya lebih berada di atas. Tapi, kembali, semuanya tidak sesederhana itu, jadi tolong persilakan saya untuk bercerita sejenak.
Cerita Ngengat dan Tangisan yang Paling Terkenal 2016
Stade de France, Saint-Denis, Paris, 10 Juli 2016, pukul 9 lebih 17 menit waktu Prancis. Ngengat menempel di wajah Cristiano Ronaldo yang sedang menangis. Kelakar-kelakar dalam bentuk meme kemudian bermunculan. Salah satu kelakar "terbaik" saat itu adalah ngengat yang wajahnya diganti menjadi wajah Messi yang sedang tersenyum, seolah-olah sedang menghapus tangis dari wajah Ronaldo. "Kita senasib, bro".
Belum sampai satu pekan berlalu sejak kejadian itu, situasi ternyata berubah banyak. Tapi, sebelum kita lanjutkan, bolehlah kita kembali atau flashback ke 18 Juni 2016.
Saat itu Portugal bermain imbang 0-0 dengan Austria di fase grup (Grup E) Piala Eropa 2016, di mana sepakan penalti Ronaldo gagal karena membentur tiang dan juga Ronaldo yang tiba-tiba terkenal karena ekspresinya.
![]() |
Kesimpulan pada hari itu, 18 Juni 2016, adalah Messi dan Argentina yang sedang dalam perjalanan mereka memenangi Copa America Centenario, sementara Ronaldo dan Portugal sedang terancam tersingkir secara dini dari fase grup Piala Eropa 2016.
Narasi sederhana yang bisa kita perkirakan setelah hari itu tentunya (hampir) sama, yaitu seperti yang sudah disebutkan di atas: Messi akan berjaya bersama Argentina (untuk pertama kalinya) sementara Ronaldo akan merana (lagi) bersama Portugal.
Kemudian Ronaldo melakukan tindakan tidak terpuji ketika hendak diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi, di mana Ronaldo melempar mic ke danau. Ronaldo langsung semakin dikenal sebagai pemain arogan, ditambah egois, individual, dan narsis.
Hal itu tentu berbanding terbalik dengan sosok Messi saat itu. Messi lebih dikenal sebagai family man, team player, dan juga dengan tingkah laku yang lebih baik.
![]() |
Tapi bagaimana kedua paragraf di atas jika kita baca hari ini?
Messi bermain di final Copa America, bermain lebih dari 120 menit, gagal mengeksekusi penalti, menangis, dan pensiun dari tim nasional Argentina karena merasa gagal. Kasus yang cukup serius kemudian menimpanya.
Bandingkan dengan Ronaldo. Ronaldo hanya 25 menit berada di atas lapangan final Piala Eropa 2016, dia juga menangis, tapi dia kemudian memotivasi timnya dari sisi lapangan untuk mengalahkan Prancis yang lebih diunggulkan, dan berhasil memenangi trofi internasional pertamanya (dan juga pertama untuk Portugal). Ia juga memberikan gelar pribadi yang ia raih, sepatu perak atau silver boot, kepada Nani (yang sama-sama mencetak 3 gol).
Jadi siapa team player-nya sekarang?
Messi terbukti bersalah dalam penggelapan pajak di Spanyol. Ia beruntung tidak sedang di penjara sekarang. Apakah ini sisi bad boy saja?
"Bagaimana penampilan (perawakan) saya?" adalah apa yang Ronaldo tanyakan kepada wartawan saat wawancara di mixed-zone Stade de France saat final. "Apakah (wajah) saya bersinar? Ini karena keringat dan air mata."
Ronaldo pastinya bersinar sekarang. Bersinar seperti trofi Ballon d'Or.
Sementara Messi, jika dia tidak kembali ke timnas Argentina dan memenangi Piala Dunia atau Copa America, Piala Dunia khususnya, ia tidak akan pernah bisa menyamai pencapaian Ronaldo di panggung internasional. Ini bukan sesederhana perkara siapa yang lebih baik.
Selamat Menikmati "Ronaldo vs Messi"
Jelasnya, kita semua cinta Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, secara langsung maupun tidak langsung. Mereka berdua adalah pemain yang jenius di atas lapangan. Sepakbola dunia mungkin akan lebih sepi jika mereka berdua mengakhiri karier mereka (pensiun seutuhnya).
Kesimpulannya? Semua prasangka kita selama ini tidak sepenuhnya benar, baik kepada Messi maupun khususnya kepada Ronaldo yang egois dan yang tidak pernah senang kepada timnya. Di musim panas ini, semua prasangka kita adalah omong kosong.
Pada akhirnya sepakbola adalah permainan tim. Penalti Messi yang gagal bisa saja memenangkan Argentina jika seluruh pemain Argentina bisa mencetak gol (atau beberapa pemain Cile gagal). Ronaldo juga menjuarai Piala Eropa dengan hanya 25 menit berada di atas lapangan dan dengan "bantuan" Eder yang tidak disangka-sangka, padahal Eder adalah pemain buangan Swansea City.
![]() |
Baik Ronaldo dan Messi butuh rekan setim untuk sukses seperti sekarang ini. Ronaldo dan Messi juga saling membutuhkan satu sama lain untuk menjadi lebih baik.
Soal siapa pemenangnya: Ronaldo atau Messi? Jawabannya bisa beragam. Jika kita melihatnya dari jumlah gelar, pemenangnya Messi. Jika kita melihatnya dari gelar internasional bergengsi, jawabannya Ronaldo. Jika kita melihatnya dari ketaatan membayar pajak, ya, jawabannya Ronaldo.
Tapi, saya menawarkan jawaban terbaik untuk pertanyaan ini: kita semua adalah pemenangnya. Kita itu saya, kamu, dan dia (tunjuk orang sembarang di sekitar Anda, terutama yang penggemar sepakbola, baik penggemar Argentina, Portugal, Barcelona, Real Madrid, Inggris, Arsenal, atau apalah).
Kita beruntung bisa menikmati Ronaldo dan Messi, dua anugerah terbaik di sepakbola. Generasi selain kita belum tentu bisa menikmati "kemewahan" seperti ini di sepakbola. Dan cerita mewah ini akan terus berlanjut untuk beberapa tahun ke depan. Itulah kenapa kita semua menjadi pemenang dari "rivalitas" antara Ronaldo dan Messi ini.
====
*penulis juga biasa menulis untuk situs @panditfootball; beredar di dunia maya dengan akun @dexglenniza.
(roz/a2s)