Tanggal 18 April dan Kaitannya dengan Derby Tertua Rusia

Sebelumnya, sejarah derby terbesar di Moskow adalah pertemuan Spartak dengan Dynamo -- sebuah Derby Tertua Rusia, yang akan dijelaskan lebih lanjut di pertengahan artikel. Karena sampai 1970-an, kedua kesebelasan itu selalu berada di papan atas klasemen Liga Top Uni Soviet. Dan pada hari ini, tanggal 18 April, tepat sekitar 95 tahun lalu, Spartak membentuk klub olahraga yang mencakup sepakbola, hoki, senam, skating, tenis tinju, atletik, sepeda, dan lainnya.
![]() |
Sejak akhir 1880-an sampai awal 1900-an, instansi pemerintah seperti polisi, tentara, perusahaan kereta api dan pabrik, mulai membuat klub olahraganya masing-masing. Tapi Spartak tidak seperti kesebelasan Soviet lainnya. Klub itu adalah olahraga masyarakat mandiri yang didukung serikat pekerja industri daging. Nama Spartak sendiri berasal dari gladiator Romawi dan pemberontak yang menyatakan perang terhadap adidaya Kota Roma, Spartacus. Faktor-faktor itulah yang membuat Spartak dianggap sebagai tim yang merakyat.
Soal persaingan Spartak dengan Dynamo, selalu dikenal tentang perjuangan orang kecil melawan penguasa. Anggapan itu tidak lepas dari sejarah Dynamo itu sendiri. Awalnya klub tersebut terbuka untuk semua orang seperti Spartak karena didirikan kalangan pekerja dan perwakilan pabrik pada 1887. Saat itu namanya masih Morozovtsi Orekhovo-Zuegvo Moskow dan sempat berubah menjadi OKS Moskow pada 1910.
Tapi nama OKS Moskow berubah total ketika instansi intelejensi kepolisian mulai mengakuisisinya. Klub olahraga tersebut dijadikan alat untuk memperkuat kepolisian. Pemain-pemain terbaik Uni Soviet saat itu diambil dari kesebelasan-kesebelasan instansi negara. Ditambah dengan campur tangan Kementerian Dalam Negeri, klub itu resmi berubah nama menjadi Dynamo Moskow pada 18 April 1923, tepat satu tahun setelah Spartak resmi didirikan.
![]() |
Sejak itulah Spartak dan Dynamo memiliki hari ulang tahun yang sama sekaligus semakin meramaikan olahraga di Kota Moskow. Sebelumnya, CSKA Moskow sudah ada terlebih dahulu yang resmi dibentuk pada 27 Agustus 1911, tapi sepakbola mereka masih belum intens pada waktu itu. Namun persamaan hari lahir Spartak dan Dynamo, menjadi keidentikan sendiri dibandingkan CSKA. Bayangkan, kedua kesebelasan itu memiliki rivalitas tinggi di Moskow dan harus merayakan hari jadinya dalam waktu bersamaan. Otomatis ada dua pagelaran besar yang terjadi di Moskow pada setiap 18 April.
Soal sepakbola, rivalitas antara kesebelasan itu dimulai dengan saling berebut sponsor di Moskow. Maka dari itu kedua kesebelasan sering gonta-ganti sponsor pada kurun waktu tersebut. Persaingan semakin meruncing pada 1930-an karena berlomba untuk menjadi kesebelasan terbaik di Moskow. Apalagi pada kompetisi Liga Top Uni Soviet 1936, Dynamo yang lebih muda dan memiliki akses kepada instansi negara bisa lebih jemawa karena menjuarai liga musim panas dan runner-up musim gugur. Sementara Spartak cuma berhasil menjuarai liga musim gugur pada waktu itu.
Perebutan Sponsor dan Dimensi Politik Derby Tertua di Moskow
Duel antara kedua kesebelasan itu disebut sebagai Oldest Russian Derby -- derby tertua di Rusia, mengingat CSKA baru bisa bersaing di sepakbola secara serius sejak 1940-an.
Pertandingan satu kota ini juga memiliki dimensi politik. Aroma politik terendus ketika Nikolai Starostin, pendiri dan pemain sepakbola Spartak, bersama tiga saudaranya mulai ditangkap pada 1937 atas dugaan mengimpor metode borjuis ke dalam olahraga Soviet. Tapi tuduhan itu tidak terbukti dan empat bersaudara itu bisa bebas dengan masih di dalam pantauan hukum.
Namun selanjutnya diduga adanya paksaan untuk melakukan penyelidikan dan menyeret masalah yang lebih serius kepada mereka. Di dalam penyelidikan itu diduga adanya keterangan-keterangan palsu dengan beberapa penyiksaan yang dianggap normal di Soviet pada zaman tersebut.
Tuduhan itu berkembang menjadi adanya perencanaan pembunuhan kepada Josep Stalin, pemimpin di Soviet pada waktu itu, agar mengubah Soviet menjadi negara fasis. Setelah menjalani penyidikan dan persidangan selama dua tahun, Starostin dan saudara-saudaranya dihukum dengan cara diasingkan ke kamp Siberia.
Tuduhan dan penangkapan itu memunculkan dugaan Lavrentiy Beria adalah dalang di baliknya. Ia adalah pimpinan Dynamo dan tangan kanan Stalin karena pejabat eksekutif di intelejensi kepolisian. Beria juga memiliki ambisi menjadi pengganti Stalin, tapi justru Nikita Khrushchev yang mendapatkannya. Menjelang kematian Stalin, Starostin dan tiga bersaudaranya itu dibebaskan dan diizinkan kembali ke Moskow setelah diasingkan dan 'direhabilitasi ala Soviet'.
Kemudian Starostin pun kembali menjadi ketua Spartak dan harus mengeluarkan banyak biaya untuk membangun kembali kesebelasannya yang terkena imbas perang dunia kedua. Yang dilakukan Starostin ini berbeda dengan CSKA dan Dynamo yang mendapatkan perlindungan dari instansi negara sehingga tidak terlalu banyak kehilangan pemainnya.
Salah satu langkah pertamanya adalah membawa kembali penyerang andalannya, Sergei Salnikov, ke Spartak setelah "dicuri" Dynamo pada 1950 -- yang ketika itu turut menyebabkan kemarahan para pendukung Spartak sampai ada ancaman-ancaman pembunuhan dan penculikan kepada keluarganya.
Selanjutnya, tujuan Starostin tentu saja mengalahkan Dynamo. Betul saja, Spartak langsung mengalahkan Dynamo dengan skor 2-1 pada 1955. Sebelumnya, Spartak dikalahkan Dynamo pada 1954 dan ditahan imbang 1-1 pada pertemuan 1953. Tapi persaingan kedua kesebelasan tersebut agak kehilangan statusnya di sepakbola Soviet pada 1970-an. Hal itu karena menurunnya kualitas permainan dan bongkar pasang sistem Liga Soviet.
Dynamo kemudian merasakan penurunan sejak meninggalnya Beria. Apalagi pada waktu itu muncul dan semakin meningkatnya permainan beberapa kesebelasan lain seperti Dynamo Kyiv, Zorya Voroshilovgrad, Ararat Yerevan, Torpedo, Dinamo Tbilisi, dan lainnya di sepakbola Soviet. Persaingan antara Spartak dan Dynamo sendiri baru kembali meningkat ketika Soviet runtuh dan Liga Primer Rusia dimulai pada 1992 (masih diorganisir warisan Soviet), yang kemudian resmi independen pada 2001.
Walaupun begitu, Dynamo sudah tidak sementereng sebelum 1970-an. Gelar liga domestik yang terakhir pun diraih pada 1979. Sejak itu mereka hanya menambah gelar dari kompetisi berbentuk turnamen saja seperti Piala Rusia dan lainnya di lemari prestasi mereka. Gelar yang diraih Dynamo untuk terakhir kalinya adalah Piala Rusia 1994/1995.
Sementara Spartak bolehlah lebih jemawa karena sudah sembilan kali juara sejak masuknya era Liga Primer Rusia. Setelah jatuhnya Soviet, Spartak seolah tidak memiliki persaingan yang nyata di Liga Primer Rusia dengan mendominasi antara 1992 sampai 2001. Di sisi lain, Dynamo menurun menjadi kesebelasan papan tengah dan kalah bersaing dengan Zenit dan CSKA yang mulai mendapat perhatian lebih. Bahkan pada musim 2015/2016, Dynamo dipastikan degradasi untuk pertama kalinya setelah dikalahkan Zenit St. Petersburg dengan skor 3-0. Alhasil musim ini tidak ada pertandingan Oldest Russian Derby karena sekarang Dynamo mendekam di Liga Nasional Rusia (Russian Football National League, divisi dua Liga Rusia).
***
Situasi Dynamo yang tak kunjung membaik, bahkan sampai hari ini, membuat para pendukung Dynamo memercayai bahwa kutukan Beria masih berlaku. Mereka percaya bahwa Dynamo masih dihukum karena telah banyak kejahatan dan kekejaman yang dilakukan oleh Beria terhadap rakyat Soviet pada zamannya.
![]() |
Kendati demikian, Dynamo berpotensi kembali lagi ke Liga Primer Rusia karena tengah memimpin klasemen Liga Nasional Rusia 2016/2017. Maka Oldest Russian Derby tampaknya hanya tertunda satu musim saja. Dengan Spartak yang juga mulai tak terlalu superior, terakhir kali juara pada 2003, Oldest Russian Derby pada musim depan masih akan menjadi derby paling menarik di Rusia.
-----
Akun Twitter penulis, @Randynteng, dari @panditfootball
(krs/din)