Menakar Peran Paulle, Pluim, dan Klok dalam Skuat PSM

Selain peran dari pelatih Robert Rene Alberts yang mampu memaksimalkan potensi para pemain dan menemukan taktik yang cocok untuk para pemain PSM, ada beberapa pemain yang tampil cukup mencolok untuk PSM dalam Liga 1 2017 ini. Tiga pemain di antaranya adalah Steven Paulle, Willem Jan Pluim, dan Marc Anthony Klok.
Berkat ketiga pemain ini, juga penampilan apik dari pemain-pemain lokal di tim, permainan PSM pun menjadi begitu menakutkan bagi tim-tim lawan.
Gaya Permainan PSM
Secara umum, gaya permainan PSM sudah menunjukkan ciri khas anak-anak Makassar. Sejak masuknya Robert Rene Alberts pada pertengahan ISC 2016 silam, Juku Eja seolah dikembalikan oleh Rene ke titahnya, yaitu permainan keras, ngotot, dan penuh determinasi.
Namun, Rene menambah sedikit suplemen ke dalam permainan PSM Makassar. Dalam ajang Liga 1 2017 ini Juku Eja tidak hanya bermain ngotot, tapi juga mampu menerapkan ball possession dengan baik. Hampir dalam setiap pertandingan yang dilakoni, PSM selalu unggul ball possession atas lawan-lawannya, apalagi PSM cukup sering menerapkan formasi dasar 4-2-3-1.
Selain banyak menguasai bola, dengan menerapkan formasi dasar 4-2-3-1 PSM menerapkan hal-hal yang biasa dilakukan oleh tim yang menggunakan formasi dasar tersebut. Juku Eja cukup banyak menyerang dari sayap. Pola penyerangan dari sayapnya ini ditopang oleh winger cepat, distributor bola yang andal, dan penyerang depan yang bisa memantulkan bola.
Yang cukup terlihat dari penyerangan PSM musim ini adalah perpaduan antara kengototan dan kecepatan yang membuat permainan PSM terasa begitu hidup. Transisi permainan dari bertahan ke menyerang dapat dijalankan dengan baik karena selain memiliki kecepatan, para pemain PSM cukup ngotot untuk merebut bola dan melancarkan serangan.
Dengan penyerangan model ini, "Ayam Jantan dari Timur" sudah mencetak 10 gol dari tujuh pertandingan Liga 1 2017. Tapi dengan gaya penyerangan seperti ini, bukan berarti PSM tidak memiliki celah.
Yang paling tampak adalah ketika PSM ditaklukkan oleh PS TNI di Stadion Pakansari. Mudahnya PSM kecolongan dari sayap karena fullback yang juga kerap maju, membuat lini pertahanan gampang digempur dari sayap oleh para pemain PS TNI. Hasilnya, dua gol pun bersarang di gawang Rivky Mokodompit.
Selain itu, PS TNI yang bermain rapat di belakang cukup membuat para pemain PSM kesulitan dalam menembus pertahanan The Army. Pluim dan Klok tampak kebingungan mencari rute untuk mengembangkan serangan, sehingga serangan PSM malah banyak tertumpu di sayap dan mudah dihentikan para pemain PS TNI.
Pengaruh dari Tiga Legiun Asing PSM: Willem Jan Pluim, Steven Paulle, dan Marc Klok
![]() |
Permainan yang diterapkan oleh PSM sampai Pekan 8 ini sedikit banyaknya dipengaruhi oleh tiga legiun asingnya yang sebenarnya masuk dalam kategori berstatus marquee player, yaitu Willem Jan Pluim, Steven Paulle, serta Marc Anthony Klok. Ketiganya mengisi posisi-posisi penting, yang membuat mereka mampu berkontribusi untuk permainan Juku Eja.
Di posisi bek tengah, ada sosok Steven Paulle yang berdampingan dengan Hamka Hamzah. Marc Klok masuk di posisi gelandang bertahan, menghidupkan persaingan antara dirinya dengan Asnawi Mangkualam, Rizky Pellu, Syamsul Chaerudin, serta Rasyid Bakri. Sedangkan di posisi gelandang serang ada Wiljan Pluim.
Pertama mari kita bahas Steven Paulle. Pemain yang pernah mengantarkan Dijon menjadi runner-up dalam ajang Ligue 2 ini menjadi salah satu tembok yang cukup kuat di lini pertahanan. Tapi, ia juga memiliki peran lain, yakni melapis pertahanan ketika Hamka Hamzah maju membantu penyerangan.
Hamka adalah tipikal ball-playing defender yang memiliki distribusi bola yang baik, tapi juga ia kerap maju dan terlambat membantu pertahanan. Di sinilah peran Paulle tampak. Ia menjalankan peran seperti yang Goran Ganchev jalani ketika bertandem dengan Hamka di Arema. Berbeda dengan Hamka yang rajin maju, Paulle tidak terlalu sering maju ke depan.
Ia lebih fokus dalam melakukan aksi-aksi bertahan di lini pertahanan sendiri, dengan tujuan untuk mengamankan pertahanan serta membantu Hamka dalam menggalang pertahanan. Sampai saat ini, Paulle sudah mencatatkan 22 kali intersep, 10 kali tekel, serta tujuh kali sapuan. Ia juga sudah lima kali memenangkan duel udara, mencerminkan cukup kuatnya ia dalam adu bola atas.
![]() |
Beralih sedikit ke depan, ada nama Marc Klok yang didatangkan oleh manajemen PSM jelang bergulirnya Liga 1 2017. Masuknya Klok, selain menambah persaingan di posisi gelandang bertahan, ternyata juga menambah opsi penyerangan yang bisa dilakukan oleh PSM.
Jika hampir kebanyakan gelandang bertahan PSM adalah tipikal petarung, macam Syamsul, Rasyid, ataupun Pellu, lain hal dengan Klok. Ia bisa memerankan peran sebagai box-to-box, tapi juga bisa menjadi seorang deep-lying playmaker karena memiliki kemampuan umpan yang cukup baik. Untuk bertahan, Klok juga cukup pandai melakukan aksi bertahan macam intersep maupun tekel.
Kehadirannya membuat mesin lini tengah PSM tetap terjaga. Ia juga membuat distribusi bola, terutama ketika transisi dari bertahan dan menyerang, menjadi lancar dan tak tersendat. Untuk aksi bertahan, ia sudah mencatatkan 20 kali intersep dan 24 kali tekel. Ia juga menjadi pengalir bola yang baik dengan catatan empat kali umpan kunci dan lima kali umpan terobosan yang sudah ia torehkan.
Sedangkan nama terakhir, Wiljan Pluim, memainkan peran free role. Walau ditempatkan sebagai gelandang serang, Pluim tidak terpatok diam di belakang Reinaldo saja. Ia kerap bergerak ke sayap untuk berkombinasi dengan winger, juga kerap muncul dari second line untuk menyelesaikan bola muntah (golnya ke gawang Persela).
Peran free role yang diemban oleh Pluim ini juga membuat serangan PSM menjadi tidak bisa ditebak oleh lawan. Pluim yang tiba-tiba ada di kotak penalti, di sayap, serta di belakang Reinaldo membuat para pemain bertahan kebingungan, dari arah mana serangan PSM akan datang. Meski diserahi peran free role, tanggung jawab Pluim tetaplah untuk membantu penyerangan PSM.
Hal ini terlihat dari catatan aksi menyerangnya yang cukup agresif untuk PSM. Sampai saat ini, Pluim total sudah mencatatkan lima kali umpan kunci, delapan kali umpan terobosan, 14 kali usaha dribble, dan 15 kali mencatatkan shot ke arah gawang, dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang.
![]() |
![]() |
Jika bisa dikatakan, hadirnya tiga pemain ini membuat serangan dan pertahanan PSM menjadi lebih seimbang. Serangan akan lebih fleksibel dengan kemampuan Pluim dan Klok (dua pemain ini juga bisa menyesuaikan diri dengan formasi dasar 4-3-3), pertahanan tidak akan terlalu bolong dengan hadirnya Steven Paulle.
**
Tempat asal sang pelatih, Robert Rene Alberts, tampaknya juga memengaruhi permainan PSM pada Liga 1 2017 ini. Sama seperti ketika menangani Arema pada 2010 silam, ia ingin menciptakan tim yang kuat secara fisik, ngotot, dan bisa bermain dengan cair, menjadi purwarupa dari permainan Total Football ala Belanda.
Jika bekal kengototan dan fisik sudah dimiliki skuat PSM, maka yang Rene Alberts perlu lakukan adalah menjadikan tim bermain lebih fluid dan mengalir. Oleh karena itu, ia menggunakan jasa dari Paulle, Klok, dan Pluim. Plus juga jika ingin dihitung, yaitu jasa Reinaldo sebagai pemain depan yang bisa memantulkan bola.
Sejauh ini, hal tersebut sudah cukup berhasil dilakukan oleh Rene dengan mengandalkan tiga pemain asingnya, yang salah duanya berasal dari Belanda dan paham permainan Rene. Jika memang fisik dan stamina para pemainnya, termasuk tiga pemain di atas kuat sampai akhir musim untuk menerapkan permainan seperti ini, bukan tidak mungkin PSM akan menjadi juara Liga 1 2017.
(krs/fem)