D: Apa momen yang paling kamu rindukan ketika Ramadhan dan Lebaran. Apalagi pemerintah melarang warganya mudik?
A: Sedih sih, tidak bisa pulang Lebaran, pada akhirnya membuat kita (tak bisa berkumpul bersama keluarga). Kalau Idul Adha tak apa, ini Idul Fitri. Jadi berasa banget. Sedih sih. Kadang-kadang tak mau dirasakan, tapi tiba-tiba saya merasakan sendiri. Jadi sedih banget. Kapan lagi kumpul dengan keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami saja kadang-kadang kami pertandingan. Ini lagi libur sebulan lebih tapi tak boleh keluar, ini itu, tak boleh pulang.
D : Seberapa sering absen Lebaran? Ini absen sama keluarga?
A: Ini sudah beberapa kali, lebih dari tiga kali.
D: Apa harapan dan doa kamu di momen Ramadhan ini di tengah pandemi COVID-19?
A : Harapan setiap orang punya. Kalau saya lebih memfokuskan ada target pertandingan. Insyaallah di Olimpiade bisa mendapat medali. Itu doa yang selalu saya panjatkan. Selalu dikuatkan pikiran mental dan doanya. Tidak hanya saya, tapi partner, pelatih untuk saling percaya dan meyakinkan satu sama lain.
Apalagi untuk partner saya sendiri. Soalnya tahun depan tantangannya lebih berat. Makanya saya mengharapkan dan doanya agar lebih kuat lagi.
(mcy/cas)