- Juara bertahan dari Eropa tersingkir dini
Sejak memasuki milenium ini, belum pernah ada satu pun juara bertahan dari Eropa yang bisa melewati fase grup dalam usahanya mempertahankan gelar juara Piala Dunia.
Hal ini sudah menimpa Prancis (juara 1998), Italia (2006), Spanyol (2010), dan tahun ini Jerman yang harus rela tersingkir setelah menjadi juru kunci grupnya di Piala Dunia 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Argentina kembali hantui Nigeria
Dari enam edisi Piala Dunia yang diikuti Nigeria sejak debutnya tahun 1994, cuma satu kali mereka tidak berhadapan dengan Argentina. Dalam kelima pertemuannya dengan La Albiceleste, Elang Super selalu kalah.
Kelima pertemuan antara kedua tim di babak utama Piala Dunia juga selalu dimenangi Argentina dengan selisih satu gol. Tahun ini Marcos Rojo kembali mencetak gol penentu kemenangan Argentina atas Nigeria (2-1), seperti halnya empat tahun lalu (3-2).
- Meksiko mentok 16 besar
Tahun ini Meksiko tampil di babak utama Piala Dunia untuk kali ketujuh secara berturut-turut. Untuk kali ketujuh itu pula El Tri senantiasa bisa lolos dari fase grup ke babak 16 besar.
Akan tetapi, di babak itu pula Meksiko selalu mentok. Meksiko tak pernah bisa melewati babak 16 besar Piala Dunia selama tujuh edisi terakhir, mulai dari 1994.
- Derita tim Amerika Latin di Eropa
Empat besar Piala Dunia 2018 seluruhnya melibatkan tim-tim asal Eropa. Brasil dan Uruguay menjadi tim Amerika Latin yang paling lama bertahan sampai akhirnya kandas di perempatfinal.
Sudah 60 tahun berlalu semenjak ada tim Amerika Latin yang bisa menjadi kampiun Piala Dunia di benua Eropa (Brasil pada Piala Dunia 1958 di Swedia).
- Gelar juara Prancis
Prancis meraih titel keduanya di Piala Dunia, setelah kali pertama melakukannya pada tahun 1998. Dua dekade lalu, Les Bleus di antaranya punya kepala plontos Fabien Barthez sebagai jimat dan Stephane Guivarc'h si penyerang tanpa gol.
Tahun ini sejarah kembali berulang seiring dengan adanya kumis Adil Rami yang tampil sebagai jimat Prancis. Sementara Olivier Giroud juga tanpa gol seperti Guivarc'h, walaupun ia mampu menyumbang sebiji assist di Piala Dunia 2018.