FIFA memiliki wacana untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun. UEFA menegaskan bakal terus menentang rencana tersebut.
Kepala pengembangan global FIFA, Arsene Wenger, telah mengajukan proposal untuk Piala Dunia digelar setiap dua tahun. Ide Wenger untuk meminta Piala Dunia digelar dua tahunan ini memicu pro dan kontrak mulai dari pihak UEFA yang bakal melakukan boikot jika disetujui.
UEFA menegaskan kembali sikap mereka terhadap rencana FIFA itu. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menilai bahwa Piala Dunia dua tahunan bakal mengurangi nilai dari pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana FIFA untuk Piala Dunia dua tahun akan diblokir oleh UEFA dan CONMEBOL bahkan jika mereka menerima dukungan dari sebagian besar asosiasi sepakbola," kata Ceferin kepada Reuters.
"Proposal itu akan merusak semua bentuk sepakbola dan mendevaluasi kompetisi itu sendiri. Konsep ini memiliki semua karakteristik dari keputusan yang ingin diambil FIFA dengan cepat dan membiarkan seluruh dunia sepakbola menyesalinya."
"UEFA akan terus menentang sampai akal sehat menang dan rencana itu dibatalkan," tegas Ceferin, yang juga menentang adanya European Super League.
Manajer Manchester City Pep Guardiola pernah menegaskan bahwa proposisi tidak harus ditolak mentah-mentah. Dia ingin lebih dulu mendengarkan argumen terkait semua sudut pandang ide Piala Dunia dua tahunan.
"Saya selalu senang ketika ide-ide baru diajukan untuk didiskusikan. Anda tidak perlu mengkriminalisasi ide," kata Guardiola seperti dikutip dari Independent pada September 2021.
"Klub dan liga mempertahankan posisi mereka, FIFA mempertahankan posisi mereka dan UEFA mempertahankan posisi mereka. Itulah mengapa ketika kita berbicara tentang ide sepakbola global, sangat konyol karena semua orang hanya menjaga diri mereka sendiri," sambungnya.
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menjadi salah satu juru taktik yang tidak suka dengan ide Piala Dunia dua tahunan. Klopp merasa itu cuma soal uang saja.
(ran/krs)