.webp)
Pemain Timnas Indonesia U-19 Pratama Arhan Alief punya kemampuan istimewa dalam hal lemparan ke dalam. Hal itu membuatnya dihubung-hubungkan dengan Rory Delap.
Arhan pertama kali menunjukkan kebolehannya itu saat Timnas U-19 melawan Bulgaria, pada ajang International U-19 Friendly Tournament, awal September ini. Saat itu, Arhan melempar bola dari wilayah pertahan Timnas U-19 sampai ke jantung pertahanan Bulgaria.
Bola memang berhasil dikuasai pemain Bulgaria, namun itu adalah titik awal Arhan 'memperkenalkan' kebolehannya. Sejak saat itu, sudah menjadi pemandangan biasa kala lemparan ke dalam Arhan meluncur deras ke dalam lapangan dalam pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laga teranyar Timnas U-19 kontra Qatar, Arhan kembali menunjukkan aksi-aksi lemparan ke dalamnya. Pertahanan Qatar pun dibuat kalang kabut untuk mengantisipasi bola lemparan Arhan yang sampai masuk ke dalam kotak penalti.
Di era 2000-an, dunia mengenal Rory Delap berkat kemampuan yang sama. Pemain yang kini telah pensiun dan menjadi pelatih itu lebih dulu dikenal ketimbang Arhan soal melempar bola ke dalam.
Stoke City, klub Delap saat itu bahkan sampai ditakuti lawan-lawannya kala mendapat kesempatan melempar bola ke dalam. Ya, Delap kerap mengirim umpan dari situasi lemparan ke dalam yang banyak berbuah gol buat pemain-pemain Stoke City.
Sampai-sampai lemparan ke dalam Stoke era Delap pun disetarakan dengan tendangan sudut atau tendangan bebas karena sama-sama berbahaya buat pertahanan lawan. Promosinya Stoke City dari Championship ke Liga Inggris 2008/09 tak lepas dari andil Delap.
Sebenarnya kelebihan Delap itu bukan hal yang mengejutkan. Di usia mudanya, eks pemain Southampton itu merupakan atlet lempar lembing.
Berbeda dengan Rory Delap, Pratama Arhan Alief adalah pemain sepakbola murni. Perbedaan mereka lainnya adalah posisi. Jika Delap adalah seorang gelandang, sedangkan Arhan adalah bek sayap.
Sudah lumrah seorang bek sayap menjadi pemain reguler yang mengambil lemparan ke dalam sebuah tim. Sehingga kita masih akan sangat mungkin disuguhkan aksi-aksi Arhan lainnya dalam melempar bola.
Apalagi pemain PSIS Semarang itu terbilang cukup menjadi favorit Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas U-19. Meski baru pertama kali gabung Timnas U-19, pemain asal Blora itu lebih sering tampil ketimbang Yudha Febrian atau Salman Farid yang lebih berpengalaman.
Arhan cuma sekali turun dari bangku cadangan kala Timnas U-19 melawan Bulgaria, selebihnya, ia selalu menjadi starter. Patut ditunggu terjadinya momen gol pertama Timnas U-19 yang lahir dari lemparan jauh Arhan.
