Shin Tae-yong boleh membela anak asuhnya bahwa semua sudah berkembang. Kenyataan di lapangan, berbicara lain.
Ambil contoh ketika laga uji coba keenam kontra Bosnia-Herzegovina pada 25 September lalu. Shin Tae-yong banyak merombak daftar 11 utama Timnas U-19 dengan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain yang belum dapat kesempatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laga itu, ia menurunkan Erlangga Dwi Saputra yang pada lima laga sebelumnya sama sekali tak bermain karena posisi kiper terus diberikan kepada Adi Satrio. Atau juga Jack Brown hingga Andre Oktaviansyah.
Dengan komposisi 11 utama yang jarang atau bahkan tak pernah tampil, permainan Timnas U-19 kontra Bosnia pun seperti kehilangan arah. Hasilnya, Shin Tae-yong langsung mengganti mayoritas pemainnya pada babak kedua dengan pemain yang biasa tampil seperti Witan Sulaeman hingga Brylian Aldama.
![]() |
Dengan masuknya Witan cs, permainan Timnas U-19 menjadi hidup lagi. Malang bagi Timnas U-19, hasil skor 0-1 untuk keunggulan Bosnia tetap bertahan sampai akhir pertandingan.
Terkait hal itu, Shin Tae-yong tetap membela anak-anak asuhnya. Ia menegaskan tak pernah membeda-bedakan para pemain.
"Sebenarnya tidak ada pemain inti dan cadangan. Kami masih mencari komposisi 11 pemain yang pas, memang saat pertandingan kami melihat siapa pemain yang paling siap dan sesuai dengan skema atau formasi yang kami terapkan," tutur pelatih asal Korea Selatan.
"Tentu masih ada promosi dan degradasi (pencoretan dan pemanggilan pemain). Nanti akan ada momen untuk melakukan hal tersebut," ucap Shin Tae-yong menambahkan.
Baca juga: Shin Tae-yong Masih Cari Best XI Timnas U-19 |
(cas/krs)