Batal Beli Newcastle, Konsorsium Arab Saudi Salahkan Klub-klub Liga Inggris

Batal Beli Newcastle, Konsorsium Arab Saudi Salahkan Klub-klub Liga Inggris

Adhi Prasetya - Sepakbola
Sabtu, 01 Agu 2020 03:00 WIB
LIVERPOOL, UNITED KINGDOM - APRIL 22: Chief Negotiator of Dubai International Capital Amanda Staveley looks on prior to the UEFA Champions League Semi Final, first leg match between Liverpool and Chelsea at Anfield on April 22, 2008 in Liverpool, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Bos PCP Capital Partners, Amanda Staveley, yang batal mengakuisisi Newcastle United. Foto: Getty Images/Shaun Botterill
Newcastle upon Tyne -

Konsorsium Arab Saudi batal membeli Newcastle United. Klub-klub Liga Inggris disebut-sebut turut andil dalam gagalnya akuisisi tersebut.

Penarikan diri dari proses jual beli ini disampaikan pada Kamis (30/7/2020). Uji kelayakan calon pemilik yang berlarut-larut dan situasi global yangtak menentu akibat pandemi COVID-19 disebut menjadi alasannya.

Langkah akuisisi ini memang memakan waktu yang terlalu lama, yakni sekitar 4 bulan. Proses yang terjadi di dalamnya pun tertutup dari publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun selama masa tes calon pembeli ini, konsorsium Arab Saudi diterpa banyak isu tak sedap, mulai dari masalah kasus pelanggaran HAM, dugaan membantu pembajakan siaran langsung Liga Inggris, sampai tudingan soal sportswashing.

ADVERTISEMENT

Belum lagi muncul isu mengenai ketidakjelasan siapa yang menjadi pengambil keputusan andai akuisisi dilaksanakan. Sebab, yang mengajukan pembelian Newcastle United adalah PCP Capital Partners milik pengusaha Inggris, Amanda Staveley. Namun dana akuisisi diperoleh dari Public Investment Fund milik Arab Saudi yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman.

Selepas batalnya akuisisi ini, Staveley menumpahkan kekecewaannya. Ia menyebut otoritas Premier League yang justru mengulur-ulur proses akuisisi, ditambah klub-klub Liga Inggris tak mau Newcastle dibeli oleh taipan asal Timur Tengah.

"Tentu saja (kami menyalahkan Premier League). Mereka punya kesempatan. Mereka bilang kami belum menjawab semua pertanyaan yang diajukan, padahal kami sudah melakukannya," kata Staveley, dikutip Sky Sports.

"Tapi klub-klub lain di Premier League tak mau akuisisi itu menjadi kenyataan," sambungnya, tanpa menyebut secara gamblang nama-nama klub tersebut.

"Kami begitu patah hati, terutama untuk pada suporter Newcastle, sebab investasi yang akan dikucurkan pada klub akan sangat berarti, terutama dengan kondisi Brexit dan pandemi COVID-19 yang terjadi. Ini bencana bagi mereka," jelas wanita 47 tahun itu.

Suporter Newcastle diketahui memang sangat ingin proses akuisisi ini berjalan lancar. Mereka sudah muak dengan kepemimpinan Mike Ashley yang dianggap hanya mencari keuntungan pribadi tanpa ada keseriusan membawa Newcastle United berprestasi.




(adp/rin)

Hide Ads