Ada drama rebutan penalti antara Tammy Abraham dan Jorginho kala Chelsea mengalahkan Crystal Palace. Sang striker diminta bersabar.
Chelsea menjamu Crystal Palace pada Sabtu (3/10) kemarin di pekan keempat Liga Inggris. The Blues menang telak 4-0 lewat brace penalti Jorginho, Ben Chilwell, dan Kurt Zouma.
Cuplikan pertandingannya dapat dilihat di Mola TV. Lewat link berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada satu momen menarik kala Chelsea mendapat penalti kedua, setelah Kai Havertz dilanggar di kotak penalti. Tammy Abraham langsung mengambil bola.
Tammy Abraham yang merupakan striker Chelsea (top skor Chelsea di liga musim lalu), ingin mengeksekusi penalti. Tak ayal, dia ingin menambah pundi-pundi golnya.
Mungkin dipikirnya, Jorginho yang sudah mencetak gol akan memberi penalti padanya. Lagipula Chelsea juga sudah di atas angin, sudah unggul 3-0.
Yang terjadi kemudian, kapten Cesar Azpilicueta merebut bola dari Tammy Abraham. Dia langsung memberikannya ke Jorginho yang sudah berdiri di titik putih.
Abraham tampak kesal dan menggerutu. Apa daya, Azpilicueta dengan tegas memberi bola ke Jorginho dan Abraham hanya dihibur rekan-rekan lainnya.
Jorginho sendiri sukses mengkonversi penalti untuk kedua kalinya di laga itu.
![]() |
Mantan pemain Newcastle United yang kini menjadi pundit sepakbola, Jermaine Jenas menyebut apa yang dilakukan Cesar Azpilicueta sudah tepat. Meski sebenarnya, bisa-bisa saja Tammy Abraham yang mengeksekusi penalti.
"Saya tahu betul kok, para striker ingin mencetak gol dari titik putih khususnya Tammy Abraham dalam pertandingan itu yang tampil cukup bagus hanya saja belum bisa mencetak gol. Tapi asal kamu tahu, para pengeksekutor penalti di dalam tim sudah ditunjuk sejak awal karena beberapa alasan," paparnya seperti dilansir BT Sport.
"Saya rasa Jorginho mungkin mau-mau saja memberikannya ke Tammy Abraham, tapi Azpilicueta menunjukkan kalau dia adalah kapten tim," tambahnya.
Bagi Jenas, Azpilicueta menunjukkan sikap profesionalnya. Akan tetapi, Tammy Abraham juga tak bisa disalahkan karena dirinya juga masih muda (23 tahun) dan harus banyak belajar.
"Azpilicueta mengajarkan Tammy sikap profesional, kalau semua skenario di lapangan harus berjalan sesuai rencana," katanya.
Manajer Chelsea, Frank Lampard pun tak mempermasalahkan hal tersebut. Semuanya pun juga sudah selesai di ruang ganti.
Baca juga: Lampard: Enggak Usah Heboh dengan Chelsea |
(aff/ran)