Mesut Oezil Dicoret Arsenal Bukan Karena Sikap Politiknya
Melansir laporan BBC, Arsenal membantah isu pencoretan Oezil dilatarbelakangi masalah politik. The Gunners menyebut keputusan tersebut murni karena alasan sepakbola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada turut disampaikan pakar sepakbola Eropa, Guillem Balague. Menurutnya, kabar Oezil dicoret akibat dukungannya ke Uighur adalah isu yang sengaja dibuat untuk menutupi kekurangan Oezil.
"Saya menemukan kalau anggapan Oezil tersingkir karena dukungan politiknya itu sengaja dibuat dan menggampangkan. Dia sudah pernah bermain dan dipanggil sejak dirinya berkomentar soal China dan Muslim Uighur," kata Balague, dikutip dari BBC.
"Anda mesti melihat gambaran besarnya [dalam istilah sepakbola]. Mengapa dua manajer terakhir kesulitan memainkannya? Dia berbakat, itu tidak diragukan lagi, tapi bakat saja tak cukup di level elit," sambungnya.
"Anda harus berkomitmen, memiliki minat besar, mengikuti instruksi di lapangan, bekerja keras dalam latihan dan saat bertanding, baik dengan bola atau tanpa bola, lalu percaya kepada grup dan pemimpin... semua itu mutlak diperlukan,".
"Sangat mudah untuk mempengaruhi fans Arsenal dengan menuding ada agenda tersembunyi di sini, tapi mengapa dua manajer sebelumnya memilih berjalan terus melakukan yang terbaik untuk tim mereka dengan meninggalkan Oezil? Apakah kebetulan mereka memiliki beberapa standar yang tidak cocok dengan Oezil?".
"Saya menilai Oezil harus melihat ke dirinya sendiri dan jujur dengan apa yang dilihatnya. Oezil tak mampu memberikan pengaruh di pertandingan secara teratur, hingga manajer sekarang merasa bahwa yang terbaik buat tim adalah meninggalkannya dari skuad Premier League dan Liga Europa," demikian kata Balague soal masalah yang dialami Mesut Oezil di Arsenal.
(bay/yna)