Juergen Klopp menilai Tottenham Hotspur mirip dengan Liverpool. Manajer Liverpool itu juga menepis anggapan Spurs tim yang cuma mengandalkan serangan balik.
Liverpool akan menjamu Tottenham Hotspur di Anfield, Kamis (17/12/2020) dini hari WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Partai ini menjadi tes untuk masing-masing tim yang sejauh ini dianggap sebagai kandidat kuat juara.
Tottenham dan Liverpool sama-sama mengumpulkan 25 poin dari 12 pekan, hanya saja Spurs unggul selisih gol. Tim besutan Jose Mourinho sejatinya tak diprediksi untuk menantang titel musim ini, namun malah tampil sebagai tim paling stabil dan efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetap saja ada pandangan miring terhadap Tottenham. Harry Kane dkk dinilai bermain terlalu pragmatis dan berubah pendekatan dari zaman Mauricio Pochettino dulu, yang memainkan sepakbola menyerang dan agresif.
Manajer Liverpool Juergen Klopp malah melihat Tottenham mirip dengan timnya secara permainan. Ia menolak anggapan bahwa Tottenham mengusung gaya yang terlalu pasif: lebih banyak menunggu untuk melancarkan serangan balik.
"Gaya bermainnya, saya melihat banyak kemiripan dengan kami sejujurnya, dalam cara mereka menyusun pola, cara mereka membangun serangan. Mereka memainkan bola dan tak sekadar mengandalkan serangan balik," katanya di situs resmi klub.
"Anda benar, mereka tak segan untuk menunggu dan mempertahankan hasil yang ada serta melakukan serangan balik. Tapi bukan cuma itu kekuatan Tottenham."
"Kalau Anda membaca koran-koran soal pertandingan Tottenham, maka kesannya bisa begitu. Tapi kalau Anda menyaksikan pertandingan mereka, Anda melihat mereka punya tim yang layak dan sungguh memainkan sepakbola," imbuhnya.
Di antara kemiripan itu adalah bagaimana Harry Kane kini beroperasi serupa dengan Roberto Firmino. Kane tak segan turun ke bawah menjemput bola, juga menjadi pertahanan pertama saat tim kehilangan penguasaan.
Secara komposisi tim, Tottenham punya pemain-pemain yang mumpuni jika diharuskan mengambil inisiatif lebih besar. Ada alasan kuat kenapa Tottenham kini bertengger di puncak klasemen, salah satunya fleksibilitas dalam gaya bermain.
"Anda bisa melihat sekarang Kane mungkin turun ke dalam seperti yang dilakukan Bobby Firmino, lalu dua winger cepat di kanan-kiri. Untuk menjaga Kane di area-area ini sangatlah sulit," sambung Klopp.
"Kemudian gelandang yang sangat menyerang, seperti nomor 10, kalau Anda mau dengan memainkan Ndombele atau Lo Celso. Lalu dua gelandang yang sangat kuat tapi juga andal secara pemahaman permainan, Hojbjerg dan Sissoko."
"Begitulah sepakbola yang mereka mainkan, bukan cuma serangan balik. Anda tak bisa memuncaki liga hanya dengan serangan balik. Itulah sebabnya saya cuma melihat apa yang saya lihat. Dan yang saya lihat adalah, sayangnya, cukup bagus," katanya.
(raw/krs)