Tamparan dari MU Jadi Pemacu untuk Man City

Tamparan dari MU Jadi Pemacu untuk Man City

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 10 Mar 2021 10:15 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - MARCH 07: Kevin De Bruyne of Manchester City looks dejected following the Premier League match between Manchester City and Manchester United at Etihad Stadium on March 07, 2021 in Manchester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Dave Thompson - Pool/Getty Images)
Manchester City kalah 0-2 dari Manchester United di Etihad Stadium. (Foto: Getty Images/Pool)
Jakarta -

Setelah serangkaian kemenangan beruntun, Manchester City takluk di tangan rival sekotanya, Manchester United. Hasil negatif itu diharapkan jadi pemacu Man City.

Manchester City kalah 0-2 dari Manchester United di Etihad Stadium, Minggu (7/3/2021) kemarin. Itu mengakhiri rangkaian 21 kemenangan Man City di seluruh ajang, dan 15 kemenangan berturut-turut di Premier League.

Hasil itu menandai tiga kemenangan beruntun untuk MU di Etihad Stadium di seluruh ajang. Sebuah catatan yang untuk pertama kalinya terjadi sejak empat kemenangan tandang beruntun dalam rentang November 1993-November 2000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan mengecewakan itu membuat atmosfer ruang ganti Man City jelas tak nyaman. Namun Manajer Manchester City Pep Guardiola percaya hasil tersebut akan membangunkan para pemainnya.

"Ada gabungan rasa kecewa dan sedih. Hari kedua situasinya agak lebih baik dan hari ini mereka sudah sangat bersemangat untuk mencoba memainkan pertandingan bagus melawan Southampton besok," ungkap Pep Guardiola.

ADVERTISEMENT

"Itu proses yang normal ketika Anda kalah, reaksinya umum saja. Saya rasa semua orang menyadari betapa sulitnya memenangi pertandingan, melakukan hal-hal bagus, dan merangkai hasil bagus."

"United itu tim dan klub top, dengan manajer dan para pemain yang bagus, jadi hasil itu wajar terjadi. Di Premier League, segalanya begitu rumit dan sulit."

"Masih ada banyak pekerjaan menuju laga-laga terakhir untuk tetap dalam persaingan memenangi Premier League. Kami masih aktif di semua kompetisi, satu final, dan sekarang bagian penting dari musim ini telah tiba," imbuh pria Catalunya itu seperti dikutip Sky Sports.

(raw/pur)

Hide Ads