Penjara Strangeways: Benjamin Mendy, Joey Barton, Reynhard Sinaga

Penjara Strangeways: Benjamin Mendy, Joey Barton, Reynhard Sinaga

Kris Fathoni W - Sepakbola
Rabu, 05 Jan 2022 15:41 WIB
Soccer Football - Premier League - Manchester City v Manchester United - Etihad Stadium, Manchester, Britain - November 11, 2018  Manchester Citys Benjamin Mendy celebrates after the match   REUTERS/Darren Staples  EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or
Benjamin Mendy. (Foto: Darren Staples/Reuters)

Kini Benjamin Mendy, Dulu Joey Barton

Menilik lebih jauh soal Strangeways, rupanya bukan cuma Benjamin Mendy saja pesepakbola yang ditahan di sana. Dulu ada Joey Barton, eks pesepakbola yang juga pernah main untuk Manchester City.

Joey Barton sempat menghabiskan masa tahanan di Strangeways atas kasus pemukulan pada tanggal 27 Desember 2007. Ia dibebaskan pada bulan Juli 2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesepakbola Joey Barton dibebaskan dari penjara usai dua bulan dari hukuman enam bulan atas kasus penyerangan. Gelandang Newcastle 25 tahun ini (ketika itu) tertangkap kamera CCTV memukul seorang pria di Liverpool pada 27 Desember," tulis BBC dalam sebuah artikelnya tertanggal 28 Juli 2008.

ADVERTISEMENT
SUNDERLAND, UNITED KINGDOM - OCTOBER 25:   Joey Barton warms up before the Barclays Premier League match between Sunderland and Newcastle at Stadium of Light on October 25, 2008 in Sunderland, England.  (Photo by Stu Forster/Getty Images)Joey Barton di tahun 2008. Foto: Getty Images/Stu Forster

Kaitan Strangeways dengan dunia sepakbola bertambah panjang berkat sosok Anthony Taylor, salah satu wasit terkemuka Inggris yang juga menjadi salah satu pengadil lapangan di Euro 2020.

Pada gelaran Euro 2020 lalu, Anthony Taylor diapresiasi berkat kesigapannya turut menyelamatkan nyawa pemain Denmark Christian Eriksen yang kolaps di lapangan. Saat itu hanya butuh hitungan detik buat Taylor menghentikan laga. Ia pun memberi isyarat agar petugas medis cepat masuk ke lapangan untuk membantu Eriksen.

Referee Anthony Taylor, right, calls for medics to enter the field after Denmark's Christian Eriksen collapsed on the pitch during the Euro 2020 soccer championship group B match between Denmark and Finland at Parken Stadium in Copenhagen, Saturday, June 12, 2021. (Stuart Franklin/Pool via AP)Wasit Anthony Taylor memanggil tim medis usai Christian Eriksen kolaps. Foto: Stuart Franklin/AP

Kesigapan itu rupanya tak lepas dari pengalaman si wasit menjadi sipir di Strangeways.

"Ada keterampilan yang dapat dipertukarkan antara bekerja di layanan penjara dan menjadi wasit. Ini bukan soal kartu merah dan kuning, tapi tentang menghentikan hal-hal yang terjadi sebanyak mungkin, mencoba proaktif," kata Taylor.

"Bekerja di penjara berarti saya perlu keterampilan komunikasi dan manajemen untuk menghadapi situasi sehari-hari. Saya mengkhususkan diri dalam teknik kontrol dan pengendalian diri, mendidik staf tentang cara terbaik untuk mengendalikan individu yang melakukan kekerasan dan situasi sulit yang muncul."


(krs/yna)

Hide Ads