Isu European Super League atau Liga Super Eropa mereda saat ini. Tapi Juventus dan dua klub lainnya diyakini masih akan menjalankan proyek tersebut.
Juventus merupakan salah satu pelopor terbentuknya Liga Super tahun lalu. Kompetisi pecahan Liga Champions itu diumumkan oleh 12 klub, namun bubar hanya dalam tempo 48 jam.
Sebabnya adalah penolakan keras termasuk dari kalangan suporter klub-klub yang terlibat. Sembilan klub kecuali Juventus, Barcelona, dan Real Madrid menyatakan mundur dari proyek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juventus, Barcelona, dan Real Madrid secara resmi masih berada di dalam proyek itu kendati statusnya ditangguhkan. Presiden Juventus Andrea Agnelli belum lama ini menyebut bahwa sebenarnya 11 klub masih terikat kontrak dengan penyelenggara.
Menanggapi potensi bangkitnya lagi proyek Liga Super ini, Presiden FIGC Gabriele Gravina menegaskan ancaman sanksinya masih sama. Jika Juventus nekat kembali membentuk liga itu, maka mereka akan dicoret dari Serie A.
"Kontrak itu cuma hipotesis, tapi Juventus akan dikeluarkan dari Serie A kalau itu menjadi realita," ungkap Gabriele Gravina kepada La Repubblica dilansir Football Italia.
"Liga Super adalah jawaban yang salah untuk sebuah masalah nyata. Italia mesti berpikir bagaimana membuat liga lebih atraktif untuk pasar yang lebih luas seperti Arab, di mana saat ini mereka tak mendapatkan cukup penonton," imbuhnya.
(raw/cas)