Izin Dikantongi, IBL 2022 Hadirkan Penonton

Mercy Raya - detikSport
Kamis, 06 Jan 2022 19:50 WIB
IBL 2022 boleh ada penonton. (Foto: detikcom/Mercy Raya)
Jakarta -

Indonesia Basketball League (IBL) musim 2022 akhirnya mengantongi izin untuk menghadirkan penonton di masing-masing kota.

Kepastian itu disampaikan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah dalam acara peluncuran logo IBL, FX Senayan, Kamis (6/1/2022).

"Kami sudah mendapatkan izin untuk kembali menghadirkan penonton dengan jumlah terbatas dan penerapan protokol kesehatan ketat. Kami tinggal menjalani satu fase lagi yaitu simulasi untuk finalisasi akhir pada 7 Januari," kata Junas.

"Adapun simulasi akan dilakukan di hall basket GBK senayan, sebagai lokasi pertandingan seri pertama di Jakarta. Jadi bersama kepolisian, BNPB, Pemda dan sebagainya untuk finalisasi akhir khusus penonton," lanjutnya.

IBL 2022 diikuti 16 tim peserta ini dijadwalkan bergulir di enam kota. Antara lain Jakarta mulai 15 sampai 22 Januari, Bandung (29 Januari -5 Februari), Yogyakarta (10-16 Februari), Solo (3-9 Maret), Surabaya (13-19 Maret) dan Denpasar (24-30 Maret).

Junas memastikan tidak hanya Jakarta, tapi kota-kota lain juga mendapatkan perizinan penuh dari pihak kepolisian setempat. Baik itu Polre, Pold, hingga Mabes.

"Bahwa benar setiap kota harus mengeluarkan izin itu benar, tapi kami sudah pegang izinnya. Tinggal untuk kota keempat sampai keenam (Solo, Surabaya, Denpasar) itu prosesnya masih berjalan karena masih cukup waktu. Yang pasti kota pertama dan kedua sudah berjalan sesuai rencana," dia menjelaskan.

Menyoal persentase kapasitas penonton yang diberikan, Junas menyebut, akan disesuaikan venue di setiap kotanya. "Misalnya di seri I Jakarta kapasitasnya 15-20 persen atau sekitar 500 penonton," katanya.

"Jumlah ini sama dengan seri kedua di Bandung. Sementara untuk Yogyakarta akan diberikanjumlah kapasitas lebih banyak dibandingkan seri pertama dan kedua," sebut Junas.

Adapun Bali mendapat kapasitas lebih besar yaitu 50 persen karena kapasitas GOR lebih kecil. "Lalu kami juga harus melihat status lonjakan COVID-19 di daerah tersebut H-7 pertandingan," tambahnya.

Junas juga memastikan sudah menyiapkan sejumlah opsi, jika ada peserta tim yang terkena COVID-19. "Semua protokol kesehatan seperti tahun lalu tetap dilakukan sama seperti musim sebelumnya. Kalaupun nanti ada masalah (yang terpapar COVID-19), pada prinsipnya kami tidak akan menghentikan pertandingan, tapi menunda gimnya," kata Junas.




(mcy/cas)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork