Seorang pengacara kabarnya hendak mengajukan gugatan hukum kepada Persib Bandung dan Barito Putera terkait dugaan 'sepakbola gajah'. Apa kata peneliti hukum?
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil akhir di laga Persib dan Barito pada pekan pamungkas BRI Liga 1 2021 turut memastikan Persipura Jayapura degradasi.
Usai hasil tersebut, seorang pengacara menyatakan rencananya untuk mengajukan gugatan kepada Persib dan Barito sehubungan dengan dugaannya ada 'main mata' di antara kedua tim.
Hal ini ditanggapi oleh Peneliti Hukum Olahraga Eko Noer Kristiyanto. Dia mengatakan bahwa rencana gugatan itu kurang berdasar. Menurut Eko, pengacara tersebut tak memiliki legal standing atau dasar hukum yang jelas.
"Alasan gugatan harus ada. Pelapor itu siapa? harus ada legal standing. Apakah dia (Pieter -red) itu lawyernya Persipura? Atau bagian legalnya? Itu harus clear dulu. Jadi harus jelas dulu legal standing-nya," ujar Eko saat berbincang dengan detikJabar via sambungan telepon, Sabtu (2/4/2022).
Eko menjelaskan bahwa kalaupun ada indikasi bahwa laporan itu adalah benar, gugatan tidak bisa langsung masuk ke peradilan umum. Langkah yang bisa dilakukan seharusnya melaporkan ke PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia.
"Nanti bisa dilihat melalui organ yudisial di PSSI. Ada tiga komisi yakni komisi disiplin, komisi banding, dan komisi etik. PSSI bisa menerima laporan untuk melihat rekaman," katanya.
Selain tak memiliki legal standing yang jelas, bukti untuk memperkarakan hal itu juga minim. Menurutnya, tudingan Persib 'main mata' saat melawan Barito tersebut hanya persepsi. Eko menilai di laga pamungkas BRI Liga 1 2021 kemarin, Persib memang tampil kurang ganas. Persepsi mungkin datang sebab kegagalan Persib mencetak gol saat penalti.
"Laporan ini adalah persepsi. Seharusnya ada bukti atau mungkin rekaman kejadian. Menurut saya, laporan tidak bisa diproses sebab terkait hal-hal emosional tanpa dasar. Harus ada dasar mengapa disebut sepakbola gajah," tuturnya.
PT LIB, Operator Liga, dan Persib Bandung Merespons
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono sebelumnya sudah membantah tegas tudingan main mata atau 'sepakbola gajah' terhadap skuadnya.
"Persib tentunya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, integritas, fair play, dan respect dalam berkompetisi demi terciptanya iklim olahraga yang sehat," ujar Teddy, Sabtu (2/4/2022).
"Nilai-nilai ini yang kami selalu pegang pada saat kami bertanding di setiap pertandingan untuk mencari kemenangan secara sportif dan fair play, tanpa melihat tim mana yang sedang kami hadapi," ujar Teddy.
Sebelum Persib memberi respons, Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita sempat memberikan komentar atas kabar adanya pengacara yang hendak menempuh jalur hukum atas dugaan sepakbola gajah.
"Setiap klub punya hak untuk menempuh upaya hukum, apapun alasannya," kata Akhmad Hadian Lukita kepada detikSport.
Berita ini sudah tayang di detikJabar. Simak berita lainnya di sini.
(krs/krs)