Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) mengatakan pihaknya akan menggelar rapat dengan JADA, lembaga anti doping Jepang, membahas kerja sama supervisi pada Jumat pekan ini.
Hasil rapat itu diharapkan bisa diteruskan dengan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak.
"Rapat dengan JADA mengenai pembahasan kerja sama supervisi dan diharapkan langsung penandatanganan MOU. Sebab, semakin cepat dimulai supervisi, semakin cepat kekurangan Test Doping Plan (TDP) dapat diselesaikan," kata Wakil Ketua LADI, Rheza Maulana, kepada detikSport, Rabu (27/10/2021).
Diberitakan sebelumnya, Indonesia melalui LADI sudah menyelesaikan 24 pending matters dan sudah dikirimkan kepada WADA, Badan Antidoping Dunia, dan JADA beberapa waktu lalu.
Indonesia tinggal menunggu hasil review dari WADA. Rencananya, hasil review tersebut akan dibahas dalam rapat yang berlangsung Selasa (2/11/2021).
"Mereka akan bahas semua pending matters yang Indonesia perlu selesaikan. WADA akan secara aktif membimbing Indonesia mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan," ujarnya.
Selain itu, LADI juga harus segera melakukan test terhadap 122 sampel. Test ini berbeda dengan pengambilan sampel untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sebelumnya. TDP ini termasuk tes di luar pertandingan (Out of Competition Testing) yang sifatnya random dan mendadak.
"Testing itu nanti kami koordinasikan dengan JADA sebagai guest supervision. Apakah nanti bisa secara sekaligus kita testing ataupun harus menunggu beberapa tempat. Sebab, tes ini sifatnya rahasia dan kami tak diperkenankan untuk mengungkapkannya karena kalau bocor bakal kena banned," kata Rheza kemarin.
Simak Video "Jemaah Sedang Haid Tidak Wajib Tawaf Wada"
(mcy/cas)