Sang Maestro, Si Metronome, Andrea Pirlo

Sang Maestro, Si Metronome, Andrea Pirlo

Andi Abdullah Sururi, Doni Wahyudi - Sepakbola
Selasa, 07 Nov 2017 14:40 WIB
Sang Maestro, Si Metronome, Andrea Pirlo
Foto: Valerio Pennicino/Getty Images

Setelah 10 tahun menjadi ikon Milan, Pirlo memutuskan mencari tantangan baru di tahun 2011. Milan pun seperti tidak gigih untuk mempertahankan dia. Maka perginya dia dari San Siro, berlabuh ke Turin bersama Juventus.

"Kalau kami saja menyesal, bagaimana Milan ya?" seloroh bos Inter, Massimo Moratti, merujuk pada Milan yang membiarkan Pirlo free transfer ke Juventus.

Dan kemampuan Pirlo belum pudar. Moratti bilang, performa Pirlo di musim pertamanya di Juve tetap cemerlang, seakan-akan dia bukan seorang pemain yang usianya sudah kepala tiga. "Si Nyonya Tua" menjadi juara Seri A. Pirlo tak bisa dipungkiri merupakan kunci utama kesuksesan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seusai Piala Eropa 2012, Pirlo mendadak berubah dengan memelihara berewok, sampai-sampai ia kini mendapat julukan baru: "Chuck Norris". Dasarnya tak banyak cakap, Pirlo hanya mengatakan bahwa dia senang memakai berewok. Tidak ada alasan lain.

Hide Ads