Ulasan Hariyanto Arbi
Indonesia Wajib Tampilkan Kekuatan Penuh Saat Bertemu Kanada

Nama-nama pengisi tim Indonesia di Piala Thomas tidak akan jauh dari mereka yang kini jadi pemain terbaik pada masing-masing nomor. Di tunggal nama Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie pasti masuk tim. Tinggal mencari dua nama lagi untuk melengkapi empat pemain tunggal.
Sementara di ganda, juga bisa diprediksi. Pasangan terbaik dunia, Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya pasti masuk. Pemain berpengalaman seperti Hendra Setiawan/Moh. Ahsan juga layak memperkuat Tim Thomas Indonesia. Apalagi, beberapa waktu lalu Hendra/Ahsan juara di Malaysia Challenge. Satu pasangan lagi, tinggal diputuskan oleh pelatih Herry Iman Pierngadi yang tergantung performa pemain dan kebutuhan tim.
Sambil terus berlatih sebagai persiapan untuk menghadapi Putaran Final Piala Thomas-Uber 2018 yang berlangsung 20-27 Mei nanti, simulasi formasi dan susunan pemain yang akan dimainkan juga sudah bisa dibentuk. Siapa yang akan main ketika melawan Kanada, Thailand, dan Korea Selatan, sudah ada gambarannya.
Apalagi, karena jadwal pertandingan sudah dikeluarkan panitia, mulai sekarang Indonesia sudah bisa mereka-reka siapa saja yang akan ditampilkan untuk bertanding. Jadwal untuk Piala Thomas, di partai pembuka Grup B, Indonesia akan bertemu Kanada pada Minggu, 20 Mei pagi. Selanjutnya, melawan tuan rumah Thailand pada Selasa, 22 Mei malam. Terakhir, pada Rabu, 23 Mei pagi, bertemu Korea Selatan.
Kubu Indonesia sudah bisa memetakan susunan pemain Kanada. Siapa pemain-pemain lawan yang kemungkinan akan ditampilkan, sudah dianalisa. Rekor pertemuan dan head to head pemain kita dengan lawan, sudah bisa disusun sebagai bahan pertimbangan menyusun formasi pemain.
Melawan Kanada di laga pembuka, jangan sampai pemain-pemain kita sampai memadang remeh lawan. Memang kualitas individu pemain lawan, di atas kertas jauh di bawah bila dibanding atlet-atlet Indonesia. Di atas kertas pun, laga ini seharus dimenangi dengan skor telak 5-0.
Cuma, menurut saya, bukan soal kemenangan 5-0 itu yang penting. Ada hal yang juga lebih penting. Pertarungan melawan Kanada ini harus dimanfaatkan para pemain untuk adaptasi. Adaptasi yang saya maksudkan tak hanya bagaimana pemain mengakrabi kondisi di lapangan, seperti dari mana arah angin, lampu, dan kondisi di stadion.
Adaptasi yang jauh lebih penting adalah, bagaimana pemain merasakan atmosfer pertandingan sesungguhnya. Kejuaraan Piala Thomas adalah ajang beregu. Kejuaraan ini memiliki atmosfer berbeda dengan turnamen-turnamen perseorangan lainnya. Di sini, tekanan mentalnya jauh lebih berat.
Para pemain terbaik Indonesia harus sejak awal langsung mencicipi bagaimana atmosfer pertandingan. Justru ketika melawan tim lemah seperti Kanada, pemain bisa mulai merasakan tekanan mental mulai dari level rendah menuju tingkat tinggi. Maklum, di pertandingan berikutnya akan bertemu lawan yang lebih berat seperti Thailand dan Korea Selatan.
Selain itu, dengan menerjunkan kekuatan utama, laga melawan Kanada bisa dipakai untuk pemanasan bagi semua pemain. Di kejuaraan beregu seperti Piala Thomas ini, laga pemanasan itu sangat penting. Pemanasan ini bisa membuat pemain bisa langsung in, dan tidak meraba-raba.
Untuk itu, saya mengusulkan agar lawan Kanada, Indonesia bisa menerjunkan kekuatan sesungguhnya. Tidak perlu menyembunyikan kekuatan. Toh, untuk saat ini, peta kekuatan masing-masing negara sudah diketahui semua.
Intinya, dengan menampilkan kekuatan terbaik sejak awal, kita bisa langsung tancap gas. Sejak awal, pemain kita bisa langsung merasakan atmosfer pertandingan, serta beradaptasi dengan kondisi stadion. Pengalaman bertanding melawan Kanada akan sangat berguna sebagai bekal pemain untuk menghadapi laga-laga selanjutnya yang kualitas dan tekanannya pasti meningkat.
==========
Penulis adalah Juara All England 1993 dan 1994, serta Juara Piala Thomas 1994, 1996, 1998, dan 2000. Aktif di media sosial di instagram @haryanto_arbi (din/din)