Euro 2020 di Mata Andritany: 3 Kiper Jempolan Pamer Aksi

Usai sudah Euro 2020 dengan Italia vs Inggris telah menjadi laga pamungkas. Usai pula gelaran pesta sepakbola se-Eropa yang menghadirkan sederet pencapaian rekor dan aksi.
Final Euro 2020 kali ini sendiri sungguh bergengsi, seperti halnya final Copa America 2021 -- yang digelar selang satu hari, dan menghadirkan duel Argentina vs Brasil. Dua laga final dari dua benua sepakbola ini memiliki nilai yang sama-sama kuat. Ada empat tim besar yang sama-sama punya tradisi sepakbola kuat.
Saat ini saya tidak akan membahas tentang pertemuan di benua Amerika Latin. Seperti tulisan-tulisan sebelumnya, di mana saya mendapatkan peluang untuk mengekspresikan Piala Eropa melalui tulisan, untuk itu kali ini saya akan membahas tentang hajatan 4 tahunan yang diselenggarakan oleh UEFA ini.
Bagi saya penyelenggaraan Euro kali ini memang menarik dan berbeda. Berbeda karena selain untuk pertama kalinya digelar di 11 negara berbeda, banyak pula rekor yang pecah di Euro kali ini.
Torehan 109 gol menjadi catatan tertinggi dalam urusan gol di sepakbola level tim internasional. Di Euro 2020, ada Cristiano Ronaldo yang menyentuh angka tersebut.
![]() |
Melalui kiprahnya bersama Portugal, Cristiano Ronaldo menjadi orang pertama yang menyamai rekor dari pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah; Ali Daei asal Iran. Daei menjadi orang pemegang rekor pencetak gol internasional terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Namun akhirnya untuk saat ini Ali Daei tidak lagi sendirian. Ronaldo sudah menemaninya. Tentu Ronaldo memiliki peluang melampaui rekor yang dipegang Ali Daei, karena masih tokcer di usianya yang ke-36, dan belum terlihat akan pensiun.
Selanjutnya ada Jordan Pickford, penjaga gawang Inggris. Ia menjadi pemecah rekor dari Gordon Banks antara yang pada Mei hingga Juli 1966 berhasil tampil tanpa kebobolan selama 720 menit untuk timnas Inggris. Sementara Jordan Pickford mampu bermain selama 721 menit tanpa kemasukan. Hingga laga semifinal kontra Denmark, penjaga gawang milik Everton ini cuma kemasukan 1 gol!
![]() |
Kemudian laga Hungaria vs Portugal di Grup F juga menjadi pertandingan yang memiliki rekor tersendiri. Hungaria menghadapi Portugal dalam pertandingan pertama Grup F Euro 2020 di Stadion Puskas Arena. Puskas Arena memecahkan rekor sebagai stadion sepakbola yang fullhouse alias penuh selama pandemi melanda dunia. Puskas Arena sendiri terletak di distrik -14, Budapest, Hungaria. Stadion megah berkapasitas 67.215 tempat duduk ini dibuat 2017 dan diresmikan dua tahun kemudian.
Pamer Aksi 3 Kiper Jempolan
Lalu, setelah saya membahas tiga rekor di atas, sebagai penjaga gawang tentu saja saya sangat tertarik membahas tiga dari empat penjaga gawang yang berlaga di semifinal Euro 2020. Ketiga penjaga gawang tersebut Jordan Pickford (Inggris), Gianluigi Donnarumma (Italia), dan Kasper Schmeichel (Denmark).
Pasti akan ada yang bertanya kenapa tidak ada nama Unay Simon dari Spanyol. Bagi saya Unay Simon belum terlalu memperlihatkan penampilan terbaiknya di Euro 2020. Berbeda dengan tiga kiper yang saya pilih. Mereka bertiga bagaikan tembok kokoh bagi masing-masing negaranya.
Jordan Pickford, palang pintu terakhir milik Everton, penampilannya sangat meyakinkan. Banyak orang mengatakan penampilan Pickford sangat berbeda saat berseragam negara dengan klub. Pickford sangat mengagumkan ketika berseragam The Three Lions, sementara saat membela Everton justru kalah mentereng dibandingkan kiper-kiper lain di Liga Inggris.
Gianluigi Donnarumma, penjaga gawang muda yang saat ini tengah digosipkan akan pindah dari AC Milan menuju PSG, menunjukkan kelasnya di perhelatan Euro 2020. Pada akhirnya Italia mampu melakukan regenerasi penjaga gawang yang selama 21 tahun lamanya dikuasai oleh Gianluigi Buffon. Sebelum hadirnya Donarumma, banyak penjaga gawang bertalenta milik Italia. Namun belum ada yang bisa menggeser atau menyaingi kehebatan Buffon.
![]() |
Pada akhirnya tiba waktunya keperkasaan Buffon runtuh di tangan anak muda asal Castellammare ini. Tinggi, besar, dan tenang adalah modal besar Donnarumma menjadi suksesor ideal Gianluigi Buffon. Mungkin saja dia bisa belasan tahun membela tim nasional Italia yang sudah mendapat 4 bintang di ajang Piala Dunia. Bahkan, layaknya seperti Buffon, dia berpeluang bisa memotong beberapa generasi lagi hingga mampu menggantikan posisinya. Menarik kita nantikan masa depan tembok kokoh Gli Azzurri ini.
Kasper Schmeichel. Bagi saya kiper ini layak disebut sebagai penjaga gawang terbaik turnamen. Anak dari Peter Schmeichel ini tampil luar bisa selama pergelaran Euro 2020. Pada partai semifinal kontra Inggris, dia membukukan 9 kali save dalam 120' menit pertandingan yang berlangsung. Beberapa penyelamatan krusial dan keberhasilan memenangi one on one situation dengan pemain Inggris menunjukkan ketenangan dan pengalamannya. Mungkin juga faktor genetik di dalam dirinya ikut berperan, walaupun dia dia belum dapat menyamai pencapaian sang ayah yang sukses membuat Benua Biru terdiam lewat gebrakan Dinamit Denmark di Euro 92.
![]() |
***
Andritany Ardhiyasa
Pesepakbola nasional
![]() |