Masukkan kata pencarian minimal 3 karakter
Searching.. Please Wait
    Umpan Silang

    Ulasan Haryanto Arbi

    Bangun Kebersamaan Tim Thomas-Uber Mulai Sekarang!

    Haryanto Arbi - detikSport
    Ilustrasi tim putra bulutangkis ke kejuaraan bulutangkis beregu Asia 2018. (dok. Humas PBSI) Ilustrasi tim putra bulutangkis ke kejuaraan bulutangkis beregu Asia 2018. (dok. Humas PBSI)
    Jakarta - Putaran Final Piala Thomas-Uber 2018 baru akan berlangsung pada 20-27 Mei di Bangkok, Thailand. Waktunya, kalau dihitung dari sekarang, tinggal satu setengah bulan. Apa yang harus dilakukan tim Indonesia untuk menyongsong kejuaraan beregu yang sangat bergengsi tersebut?

    Tentu para pemain wajib berlatih keras. Para pemain harus dipersiapkan dengan latihan yang terprogram. Fisik, teknik, ketrampilan harus terus digembleng agar penampilan para pemain optimal. Jangan lupa pula persiapan mental.

    Lewat penyusunan program yang bagus, diharapkan penampilan pemain bisa berada di puncak saat bertarung di putaran final nanti. Memang sebelum kejuaraan beregu tersebut, ada beberapa turnamen, termasuk Kejuaraan Asia di China. Saya berharap, turnamen-turnamen ini digunakan untuk ajang pemanasan dan pemantapan.

    [Baca Juga: Piala Thomas Ada Peluang, Piala Uber Wajib Kerja Keras]

    Yang juga penting, kejuaraan-kejuaraan tersebut bisa dipakai untuk mengintip kekuatan lawan. Para pelatih harus jeli melihat perkembangan lawan. Sebab, mereka adalah lawan-lawan yang bakal dihadapi Indonesia nanti di Bangkok.

    Segala kelemahan dan kelebihan lawan perlu dicatat. Ini untuk bahan evaluasi ketika nanti pemain-pemain kita berhadapan dengan pemain lawan. Rapor dan catatan semua penampilan pemain lawan tersebut pasti akan berguna bagi tim Indonesia.

    Selama masa persiapan, jangan sampai ada pemain yang cedera. Ini harus dijaga betul. Sebab, baik tim Thomas maupun Uber Indonesia, ada target-target yang harus dikejar di Bangkok nanti. Jangan sampai impiannya berantakan gara-gara pemain andalannya cedera.

    Tahun ini, peluang tim Thomas cukup besar untuk menjadi juara. Setelah dua tahun lalu kita gagal di final, maka inilah kesempatan terbaik bagi Jonatan Christie dkk., untuk bisa merebut Piala Thomas. Sementara tim Uber, menurut saya, bisa lolos ke perempatfinal sudah bagus.

    Tapi, jangan menggunakan waktu yang begitu pendek ini hanya untuk berlatih. Mulai sekarang PBSI sudha harus ancang-ancang. Pertama, PBSI sudah semestinya menentukan calon kapten tim. Tunjuk saja pemain yang memiliki pengaruh besar dan disegani rekan-rekannya. Pemain yang dipilih sebagai kapten tim ini juga yang bisa mengayomi rekan-rekannya. Selain itu, sang kapten ini harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan teman-temannya.

    Di sela-sela berlatih, PBSI perlu juga membuat acara-acara atau kegiatan untuk membangun kebersamaan dan kekompakan tim. Team building ini bisa dilakukan dengan kumpul-kumpul sambil makan atau nonton film bersama.

    [Baca Juga: Inilah Hasil Undian Piala Thomas dan Uber 2018]

    Kegiatan ini mungkin bisa digelar di akhir pekan. Bisa juga dengan berlatih bersama di luar kota. Ini sekaligus refreshing bagi pemain. Mungkin seperti dua tahun silam, bisa diisi dengan berlatih bersama di Kudus. Kegiatan-kegiatan untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan ini sangat penting.

    Ingat, kejuaraan Piala Thomas dan Uber adalah kejuaraan beregu. Di mana rasa kebersamaan dan kekompakan malah sering menjadi kunci keberhasilan sebuah tim. Apalagi, bicara soal kerja sama, kebersamaan, dan kekompakan, dari dulu Indonesia adalah jagonya.

    Banyak cara sederhana untuk membangun kebersamaan dan kekompakan. Dulu skuat Thomas-Uber Indonesia sering berkumpul atau berwisata bersama. Lewat acara kumpul dan ngobrol bareng tersebut, mampu menumbuhkan rasa persatuan dan memupuk semangat berjuang bersama-sama untuk jadi juara.

    Trofi Piala Thomas dan Uber bisa dibawa pulang ke Tanah Air, salah satunya adalah berkat kebersamaan dan kekompakan.

    Saya ingat betul ketika pada tahun 1998 Jakarta luluh lantak oleh kerusuhan bermotif SARA, namun berkat kebersamaan dan kekompakan para pemain yang berasal dari suku, ras, dan agama yang berbeda-beda, tim Piala Thomas Indonesia mampu juara di Hong Kong.

    Saya kira semangat kebersamaan dan kekompakan pemain yang dahulu mengantarkan Indonesia bisa merebut Piala Thomas dan Uber, harus bisa menjadi inspirasi para pemain bulutangkis Indonesia sekarang.

    Sekali lagi, demi sukses di kejuaraan beregu itu, mulai sekarang ada baiknya Indonesia segera membangun kebersamaan dan kekompakan tim Piala Thomas dan Uber.

    =============

    Penulis adalah Juara All England 1993 dan 1994, serta Juara Piala Thomas 1994, 1996, 1998, dan 2000. Aktif di media sosial di instagram @haryanto_arbi


    (fem/din)
    Kontak Informasi Detikcom
    Redaksi: redaksi[at]detik.com
    Media Partner: promosi[at]detik.com
    Iklan: sales[at]detik.com
    More About the Game