d: Dengan background Anda sebagai pemain yang lama di K League dan kini menjadi Pelatih Timnas Indonesia, ada masukan buat sepakbola Indonesia khususnya Liga 1 dan Liga 2 dari pengalaman anda yang lama bermain di K League?
STY: Menurut saya untuk mengembangkan sepakbola Indonesia harus dimulai dari liga yang kuat. Kalau liga lemah, menerapkan standarisasi yang terbaik di Timnas Indonesia tidak akan berhasil. Jadi orang yang kerja di liga (PT Liga Indonesia Baru) harus bekerja lebih, harus membuat visi yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya menonton pertandingan Liga 1 dan Liga 2, memang banyak kekurangannya, seperti porsi latihan dan porsi latihan fisiknya kurang. Untuk membuat liga yang kuat, fisik (pemain) harus kuat dan tempo pertandingan harus lebih cepat. Apalagi Timnas Indonesia main internasional, maka harus mengikuti tempo pertandingan internasional.
Tempo itu yang sulit diikuti pemain-pemain Timnas Indonesia. Jadi kalau kami tanyakan kepada pemain U-20 dan senior, pasti mereka akan mengatakan kelelahan (latihan di Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong) untuk mengikuti kecepatan atau tempo pertandingan. Jangan anggap ini teguran, jadi dari pihak liga (PT LIB) juga harus mengembangkan sepakbola Indonesia. Jadi baru bisa membuat liga kuat, sehingga Timnas Indonesia menjadi kuat, termasuk membuat sepakbola Indonesia juga menjadi lebih kuat.
d: Struktur piramida K League baru ada setelah tahun 2010. Klubnya pun sedikit, di K League 1 dan K League 2 klubnya cuma berkisar 10-12 tim. Meski begitu, K League bisa mencetak pemain bagus sehingga Korea tak pernah absen tampil ke Piala Dunia. Bagaimana bisa begitu?
STY: Di Liga 2 Korea musim lalu memang baru ada 10 tim, tetapi tahun ini ada tim baru namanya Gimpo FC sehingga sekarang ada 11 tim. Jadi di Korea ini sistem usia dini sangat baik, sudah ada pembinaan pemain 10-15 tahun dikembangkan dengan baik.
Tidak banyak perbedaan kualitas antara Liga 1 dan Liga 2 Korea. Jadi otomatis Timnas Korea menjadi kuat, sehingga bisa selalu lolos ke Piala Dunia. Korea bisa lolos ke Piala Dunia bukan cuma karena memang jago bermain sepakbola, tapi itu semua ada prosesnya dari awal.
Begitu datang ke Indonesia, saya melihat ada banyak orang yang berharap untuk membawa Timnas Indonesia berprestasi. Tetapi saya tidak bisa langsung memberikan prestasi. Indonesia harus membangun sistem pembinaan usia dini yang baik untuk perkembangan sepakbola Indonesia. Kalau sudah begitu baru tak akan ada perbedaan kualitas sepakbola Indonesia dan Korea.
![]() |
Menyinggung lagi soal masa lalu, Shin Tae-yong mengisahkan awalnya menerima tawaran melatih timnas Indonesia. Lanjut ke masa kini, ia pun mengakui masih ada tantangan yang mesti ia hadapi.
Namun, Shin Tae-yong juga datang dengan misi. Ia punya tekad menjawab tantangan. Apalagi ia pun punya bidikan bersama timnas Indonesia di masa depan. Simak di halaman berikutnya!