Buruknya performa Manchester United belakangan ini membuat Ole Gunnar Solskjaer jadi sasaran. Sang manajer pun dikabarkan akan ditendang!
Di media sosial, tagar 'Ole Out' sudah bergema. Rasa-rasanya, para fans menilai jasa Solskjaer sudah cukup untuk menukangi Setan Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ole Gunnar Solskjaer sudah menjabat sebagai manajer MU sejak tahun 2019 dan kontraknya sampai tahun 2024. Solskjaer bukanlah nama asing di telinga fans MU, sebab dia adalah legenda klub semasa jadi pemain.
Solskjaer mendapat julukan Super Sub, mengingat dirinya mampu jadi pembeda walau harus memulai laga dari bangku cadangan. Bukti paling sahih, adalah ketika golnya membawa Manchester United memenangi Liga Champions kontra Bayern Munich pada tahun 1999.
Nahas, kisah manis Solskjaer sebagai pemain tidak berlanjut ketika menjadi manajer sekarang ini. Solskjaer dinilai miskin ide dan miskin kreativitas.
Pola permainannya yang suka memakai strategi 4-2-3-1 gampang terbaca. Permainan serangan balik Manchester United juga perlahan tumpul.
Solskjaer pun tampaknya sulit berimprovisasi atau tidak fleksibel menghadapi permainan lawan. Toh soal strategi, bisa dihitung jari berapa kali Solskjaer pakai formasi lain seperti 4-3-3 dan 3-5-2.
Diberitakan Sky Sports, Ole Gunnar Solskjaer nasibnya kini di ujung tanduk. Pihak dewan klub sudah berada di batas kesabaran.
Solskjaer dikasih waktu tiga laga lagi untuk menyelamatkan kursi manajernya. Tiga laga itu adalah menghadapi Tottenham Hotspur (30 Oktober), Atalanta (3 November), dan Manchester City (6 November).
Manchester United sudah ancang-ancang untuk mencari penggantinya. Kini mengerucut kepada dua nama, antara Antonio Conte atau Mauricio Pochettino.
(Halaman selanjutnya, komentar para pundit sepakbola)